dc.contributor.author | SAPTO WINTARDI | |
dc.date.accessioned | 2013-12-27T02:12:41Z | |
dc.date.available | 2013-12-27T02:12:41Z | |
dc.date.issued | 2013-12-27 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13167 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Tapal Kuda. Hal ini dilakukan karena
secara demografi wilayah tapal kuda merupakan daerah terbelakang dibanding
dengan daerah lain di Jawa timur.
Metode penelitian menggunakan data panel untuk regresi linier berganda dengan
model A (Pooled Model), Model B (Fixed Effect Model Kabupaten-kota) dan Model
C (fixed Effect Model Jawa-Madura). Model A digunakan untuk mengetahui faktor
apa saja yang berpengaruh di seluruh kabupaten/kota di wilayah tapal kuda, Model B
digunakan untuk mencoba membedakan antara kondisi di kabupaten dan di kota,
sedang Model C digunakan untuk membedakan kondisi kabupaten/kota di Jawa dan
di Kabupaten/kota yang ada di Madura. Pengolahan data yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan program pengolah data Eviews dihasilkan bahwa Model A dan
Model B dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Sedang model C tidak dapat
digunakan karena variabel boneka (dummy variable) tidak signifikan untuk
membedakan kondisi kabupaten/kota yang ada di Jawa dan Madura.
Setelah dilakukan uji statistik untuk memperoleh data yang memenuhi asumsi model
sehingga mendapatkan persamaan regresi yang BLUE (Best Linear Unbiased
Estimators), maka dilakukan analisis terhadap model A dan Model B. Hasilnya
adalah bahwa semua variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
terikatnya (IPM) untuk model A, kecuali variabel Investasi dan rasio belanja modal.
Analisis model B yang membedakan antara kondisi di kabupaten dan kota, selain
variabel investasi dan belanja modal juga variabel pendidikan dan kesehatan
berpengaruh tidak signifikan. Artinya bahwa tidak ada perbedaan antara kabupaten
dan kota untuk 4 (empat) variabel tersebut. Hal ini dikarenakan anggaran untuk
investasi dan belanja modal pemerintah belum banyak menyentuh bidang-bidang
yang berhubungan langsung dengan indikator penghitungan IPM. Mungkin prioritas
utama adalah untuk bidang pertanian dan infrastruktur penting, seperti jalan dan
jembatan. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | indeks pembangunan manusia, kemiskinan, PDRB, kesehatan, pendidikan | en_US |
dc.title | ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (Studi Kasus Kabupaten/Kota Wilayah “Tapal Kuda”) | en_US |
dc.type | Other | en_US |