Show simple item record

dc.contributor.authorAhmad Adi Setiawan
dc.date.accessioned2013-12-27T01:39:23Z
dc.date.available2013-12-27T01:39:23Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM090210101093
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13080
dc.description.abstractProses pengembangan yang dilakukan mengikuti 3 (tiga) tahapan pengembangan model perancangan Thiagarajan yang terdiri dari tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Tahap pendefinisian berisi kegiatankegiatan analisis yang bertujuan untuk mendefinisikan dan menetapkan kebutuhan pembelajaran. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu 1) analisis awal-akhir; 2) analisis siswa; 3) analisis materi; 4) analisis tugas dan 5) spesifikasi tujuan pembelajaran. Selanjutnya adalah tahap perencanaan yang bertujuan menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Pada tahap ini terdapat empat kegiatan desain yaitu penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan desain awal. Tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan, tujuan dari tahap ini adalah menghasilkan draft perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli vii dan data yang diperoleh dari uji coba. Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian para ahli dan uji coba lapangan. Pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek kualitas, yakni aspek kevalidan, aspek kepraktisan, dan aspek keefektifan. Dari hasil uji kevalidan, perangkat pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching telah mencapai kriteria kevalidan dengan koefisien validitas untuk silabus sebesar 0,924; koefisien validitas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebesar 0,918; koefisien validitas buku siswa sebesar 0,916; koefisien validitas lembar kerja siswa sebesar 0,914; koefisien validitas tes hasil belajar sebesar 0,872. Kategori validitas untuk kelima perangkat pembelajaran tersebut adalah sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji kepraktisan perangkat pembelajaran matematika, diperoleh bahwa dari hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran persentase pada pertemuan pertama sebesar 90,74% dan pertemuan kedua sebesar 94,44%. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa persentase kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dari pertemuan pertama hingga pertemuan kedua termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian perangkat pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching telah memenuhi kriteria kepraktisan. Berdasarkan hasil uji keefektifan perangkat pembelajaran matematika yang didapat dari pengamatan aktivitas siswa. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa diperoleh persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama yaitu sebesar 88,42 % dan pertemuan kedua yaitu sebesar 90,74 %. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama dan kedua termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian perangkat pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching telah memenuhi kriteria keefektifan. Sedangkan untuk menguji ketercapaian perilaku berkarakter dan keterampilan siswa yang diinginkan dalam pembelajaran matematika berkarakter maka dilakukan pengamatan perilaku berkarakter dan keterampilan siswa. Dari hasil pengamatan perilaku berkarakter dan keterampilan sosial siswa, maka diperoleh persentase pada viii pertemuan pertama sebesar 92,43% dan pertemuan kedua sebesar 85,35%. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa persentase perilaku berkarakter dan keterampilan sosial siswa pada pertemuan pertama dan kedua termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian perangkat pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching telah memenuhi kriteria dapat meningkatkan perilaku berkarakter dan keterampilan sosial siswa. Setelah uji coba perangkat pembelajaran matematika dilakukan, diberikan angket respon siswa kepada objek uji coba untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching. Berdasarkan hasil analisis data angket respon siswa, diperoleh rata-rata persentase respon siswa yang memberi respon positif terhadap semua aspek pembelajaran matematika yaitu sebesar 98,21%. Dengan demikian pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching sangat perlu untuk diaplikasikan dalam pembelajaran pembelajaran di kelas. Selain itu pada pertemuan ketiga juga dilaksanakan tes hasil belajar dengan alokasi waktu selama 2x40 menit. Soal tes hasil belajar berupa enam soal uraian dengan bobot soal yaitu no.1,4,5, dan 6 masingmasing adalah 15 poin sedangkan untuk no.2 dan 3 masing-masing adalah 20 poin. Berdasarkan analisis data nilai tes hasil belajar yang diperoleh siswa, diperoleh bahwa jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 60 sebanyak 37 siswa dari total 42 siswa, hal itu berarti bahwa persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 60 adalah sebesar 88,095%. Dengan demikian pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching telah memenuhi kriteria keefektifan. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka dihasilkan sebuah perangkat pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching pada pokok bahasan aritmatika sosial yang memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Dengan demikian, perangkat pembelajaran tersebut sudah dapat dijadikan sebagai pedoman oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika pada pokok aritmatika sosial.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210101093;
dc.subjectQuantum Teachingen_US
dc.titlePengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berkarakter Berbasis Quantum Teaching Pada Pokok Bahasan Aritmatika Sosial Kelas VII SMP; Ahmad Adi Setiawan, 090210101093en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record