dc.description.abstract | Proses pengembangan yang dilakukan mengikuti 3 (tiga) tahapan
pengembangan model perancangan Thiagarajan yang terdiri dari tahap pendefinisian,
tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Tahap pendefinisian berisi kegiatankegiatan
analisis yang bertujuan untuk mendefinisikan dan menetapkan kebutuhan
pembelajaran. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu 1) analisis awal-akhir; 2)
analisis siswa; 3) analisis materi; 4) analisis tugas dan 5) spesifikasi tujuan
pembelajaran. Selanjutnya adalah tahap perencanaan yang bertujuan menyiapkan
prototipe perangkat pembelajaran. Pada tahap ini terdapat empat kegiatan desain yaitu
penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan desain awal. Tahap
selanjutnya adalah tahap pengembangan, tujuan dari tahap ini adalah menghasilkan
draft perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli
vii
dan data yang diperoleh dari uji coba. Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian para
ahli dan uji coba lapangan.
Pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan 3
aspek kualitas, yakni aspek kevalidan, aspek kepraktisan, dan aspek keefektifan. Dari
hasil uji kevalidan, perangkat pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum
teaching telah mencapai kriteria kevalidan dengan koefisien validitas untuk silabus
sebesar 0,924; koefisien validitas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebesar
0,918; koefisien validitas buku siswa sebesar 0,916; koefisien validitas lembar kerja
siswa sebesar 0,914; koefisien validitas tes hasil belajar sebesar 0,872. Kategori
validitas untuk kelima perangkat pembelajaran tersebut adalah sangat tinggi.
Berdasarkan hasil uji kepraktisan perangkat pembelajaran matematika,
diperoleh bahwa dari hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran persentase pada pertemuan pertama sebesar 90,74% dan pertemuan
kedua sebesar 94,44%. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa persentase
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dari pertemuan pertama hingga
pertemuan kedua termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian perangkat
pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching telah memenuhi
kriteria kepraktisan.
Berdasarkan hasil uji keefektifan perangkat pembelajaran matematika yang
didapat dari pengamatan aktivitas siswa. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa
diperoleh persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama yaitu sebesar 88,42 %
dan pertemuan kedua yaitu sebesar 90,74 %. Hasil analisis data tersebut menunjukkan
bahwa persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama dan kedua termasuk
dalam kategori baik. Dengan demikian perangkat pembelajaran matematika
berkarakter berbasis quantum teaching telah memenuhi kriteria keefektifan.
Sedangkan untuk menguji ketercapaian perilaku berkarakter dan keterampilan siswa
yang diinginkan dalam pembelajaran matematika berkarakter maka dilakukan
pengamatan perilaku berkarakter dan keterampilan siswa. Dari hasil pengamatan
perilaku berkarakter dan keterampilan sosial siswa, maka diperoleh persentase pada
viii
pertemuan pertama sebesar 92,43% dan pertemuan kedua sebesar 85,35%. Hasil
analisis data tersebut menunjukkan bahwa persentase perilaku berkarakter dan
keterampilan sosial siswa pada pertemuan pertama dan kedua termasuk dalam
kategori baik. Dengan demikian perangkat pembelajaran matematika berkarakter
berbasis quantum teaching telah memenuhi kriteria dapat meningkatkan perilaku
berkarakter dan keterampilan sosial siswa.
Setelah uji coba perangkat pembelajaran matematika dilakukan, diberikan
angket respon siswa kepada objek uji coba untuk mengetahui bagaimana respon siswa
terhadap pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching.
Berdasarkan hasil analisis data angket respon siswa, diperoleh rata-rata persentase
respon siswa yang memberi respon positif terhadap semua aspek pembelajaran
matematika yaitu sebesar 98,21%. Dengan demikian pembelajaran matematika
berkarakter berbasis quantum teaching sangat perlu untuk diaplikasikan dalam
pembelajaran pembelajaran di kelas. Selain itu pada pertemuan ketiga juga
dilaksanakan tes hasil belajar dengan alokasi waktu selama 2x40 menit. Soal tes hasil
belajar berupa enam soal uraian dengan bobot soal yaitu no.1,4,5, dan 6 masingmasing
adalah 15 poin sedangkan untuk no.2 dan 3 masing-masing adalah 20 poin.
Berdasarkan analisis data nilai tes hasil belajar yang diperoleh siswa, diperoleh
bahwa jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 60 sebanyak 37 siswa dari total 42 siswa,
hal itu berarti bahwa persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 60 adalah sebesar
88,095%. Dengan demikian pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum
teaching telah memenuhi kriteria keefektifan.
Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka dihasilkan sebuah perangkat
pembelajaran matematika berkarakter berbasis quantum teaching pada pokok bahasan
aritmatika sosial yang memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Dengan demikian, perangkat pembelajaran tersebut sudah dapat dijadikan sebagai
pedoman oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika pada pokok
aritmatika sosial. | en_US |