| dc.description.abstract | Keterampilan literasi sains dalam pembelajaran IPA merupakan
kemampuan memahami dan menerapkan konsep ilmiah untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan nyata. Literasi sains mencakup pemahaman terhadap
fakta ilmiah, penerapan metode ilmiah, serta analisis hubungan antara sains,
teknologi, dan masyarakat. Kemampuan ini tidak hanya melibatkan membaca dan
menulis teks ilmiah, tetapi juga memahami konsep melalui eksperimen, analisis
data, serta penarikan kesimpulan berdasarkan bukti. Faktanya, tingkat literasi sains
di Indonesia masih rendah, sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai penelitian yang
mengungkapkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep,
menjelaskan fenomena, dan menghubungkan ide dengan permasalahan nyata.
Faktor utama penyebab rendahnya literasi sains adalah metode pembelajaran yang
lebih menekankan hafalan dibanding penerapan konsep dalam kehidupan seharihari. Selain itu, banyak bahan ajar konvensional yang masih kurang interaktif dan
tidak memberikan pengalaman langsung dalam memahami materi, sehingga siswa
kesulitan mengaitkan teori dengan praktik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
solusi alternatif yang dapat digunakan yaitu melalui pengembangan modul
pembelajaran. Modul ini berfungsi sebagai unit pembelajaran mandiri yang
terstruktur untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satu pengembangan dari modul pembelajaran yaitu modul IPA berbantuan
Augmented Reality untuk meningkatkan literasi sains siswa dalam pembelaajran
IPA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kevalidan, kepraktisan, dan
keefektifan dari modul IPA berbantuan Augmented Reality dalam meningkatkan
literasi sains siswa SMP.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and
Development) yang bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul IPA berbantuan Augmented Reality dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan
literasi sains siswa SMP yang valid, praktis, dan efektif. Proses pengembangan
produk menggunakan model ADDIE dengan 5 tahap, yaitu yaitu Analyze (Analisis),
Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation
(Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Subjek uji coba produk adalah siswa
kelas VIII A MTs Negeri 2 jember tahun ajaran 2024/2025. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu analisis validitas dengan menggunakan lembar validasi untuk
mengetahui validitas modul IPA berbantuan Augmented Reality, analisis
kepraktisan dengan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran
untuk mengetahui kepraktisan modul IPA berbantuan Augmented Reality, dan
analisis keefektifan dengan menggunakan skor N-gain dari pretes dan posttest serta
angket respon siswa setelah menggunakan modul IPA berbantuan Augmented
Reality.
Data validitas modul IPA berbantuan Augmented Reality memperoleh skor
rata-rata sebesar 83% dari ketiga validator dengan kategori sangat valid dan layak
digunakan dalam pembelajaran. Kepraktisan modul IPA berbantuan Augmented
Reality berdasarkan pengamatan oleh observer terhadap keterlaksanaan
pembelajaran memperoleh skor rata-rata sebesar 85% dengan kategori sangat
praktis dan mudah digunakan dalam proses pembelajaran. Keefektifan modul IPA
berbantuan Augmented Reality memperoleh skor N-gain sebesar 0,71 dengan
kategori peningkatan tinggi dan berdasarkan angket respon siswa terhadap
pembelajaran menggunakan modul IPA berbantuan Augmented Reality yaitu
sebesar 84% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa modul IPA berbantuan Augmented Reality dapat
dinyatakan valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan literasi sains siswa dalam
pembelajaran. | en_US |