Analisis Risiko Pendapatan Usaha Tani Bawang Merah di Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk
Abstract
Bawang merah di Kecamatan Rejoso menghadapi ketidakstabilan produktivitas yang diakibatkan adanya beberapa risiko, seperti iklim dan cuaca, peningkatan OPT, dan peningkatan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang risiko usahatani bawang merah, perilaku petani dalam menghadapi risiko dan strategi manajemen risiko yang dilakukan petani. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara. Sampel yang digunakan ditentukan dengan cara multistage sampling dan menghasilkan sebanyak 35 petani dari 3 desa berbeda. Data dianalisis menggunakan analisis koefisien variasi, analisis skoring, dan strategi manajemen risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat peluang risiko usahatani bwang merah di Kecamatan Rejoso memiliki tingkat tinggi dengan nilai sebesar 0,71 dan nilai pendapatan terendah sebesar Rp -1.312.839,00. Dengan perilaku petani rata-rata memiliki kecenderungan enggan terhadap risiko sebanyak 15 orang. Untuk strategi manajemen risiko yang diterapkan adalah strategi ex-ante, interactive, dan ex-post. Strategi ex-ante, yaitu pola tanam padi-bawang-lainnya, sistem produksi monokultur, menggunakan 1 varietas yang diperoleh dari produksi sendiri dan penanaman lebih dari 1 lokasi. Strategi interactive, yaitu pemilihan waktu tanam diawal kemarau, melakukan sulam pada tanaman mati dengan jarak tanam sedang, penerapan pupuk majemuk, dengan penerapan jenis dan volume berbeda saat beda musim, menggunakan pestisida sebagai preventif dan kuratif, memanfaatkan pemanfaatan tenaga kerja keluarga secara maksimal dan peminjaman modal pada kredit formal. Strategi ex-post, yaitu melakukan penanaman saat gagal panen dan melakukan penanaman selanjutnya dengan modal dari pinjaman dan Tabungan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4535]