Pengaruh Model Brain-Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Materi PLSV
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model Brain-Based Learning (BBL) terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa SMP pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV). Penelitian
ini menggunakan metode Quasi-Experimental dengan desain non-equivalent (pretest-posttest) control
group design. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Bondowoso, dengan kelas eksperimen menggunakan model
BBL, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional metode ceramah. Data
dikumpulkan melalui pretest dan posttest berupa soal uraian yang sudah terintegrasi dengan indikator
kemampuan berpikir kritis menurut Robert Ennis, yakni focus, reason, inference, situation, clarity, dan
overview. Berdasarkan hasil uji Paired Sample T-test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari penerapan model BBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, rata-rata nilai
posttest kelas eksperimen (88,4) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (75,12) yang kemudian dibuktikan
dari hasil  uji Independent Sample T-test sehingga dapat disimpulkan bahwasanya terdapat perbedaan
rata-rata kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara siswa di kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Hasil ini mengindikasikan bahwa model BBL efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
melalui pembelajaran yang melibatkan aktivitas aktif, eksplorasi, dan integrasi pengetahuan secara
bermakna. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan model BBL sebagai alternatif inovatif dalam
pembelajaran matematika untuk mendukung pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa.
