Pengembangan E-Modul Berbasis Literasi Sains Kolaboratif Untuk Meningkatkan Keterampilan Literasi Sains dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas 5 SD
Abstract
Literasi sains adalah keterampilan akan pemecahan masalah, paham akan
kebenaran ilmiah, dan dapat menghubungkan antara sains, teknologi serta
masyarakat. Fakta di Indonesia, peserta didik sampai saat ini mempunyai
keterampilan literasi sains yang masih tergolong rendah. Beberapa permasalahan
yang ditemui di sekolah juga berkontribusi pada rendahnya keterampilan literasi
sains pada peserta didik, misalnya: pembelajaran kurang menekankan korelasi
antara konten yang diajarkan dengan konteks atau isu; bahan ajar yang digunakan
kurang memuat aspek kontekstual khususnya pada materi sistem pencernaan.
Solusi yang dapat ditawarkan untuk permasalahan ini adalah pengembangan emodul berbasis literasi sains yang secara spesifik dikembangkan pada materi sistem
pencernaan di sekolah dasar serta mengintegrasikan pembelajaran kolaboratif di
dalamnya. Penggabungan antara literasi sains dan pembelajaran kolaboratif
memiliki peranan penting untuk memastikan peserta didik tidak hanya
meningkatkan kemampuan literasi sains, tetapi juga memperoleh dampak positif
terhadap hasil belajar mereka, sehingga mampu bertukar informasi serta
menganalisisnya secara lebih efektif. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui
validitas, kepraktisan, dan efektivitas e-modul berbasis literasi sains kolaboratif
pada pelajaran IPAS di sekolah dasar.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan dengan menggunakan
model pengembangan Borg and Gall yang terdiri atas 10 tahapan. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2024/ 2025. Pengambilan data
dilakukan pada tahap pengembangan produk awal untuk mengambil data hasil
validitas e-modul berbasis literasi sains kolaboratif. Selanjutnya dilakukan uji terbatas, uji lapangan, uji kelayakan 1 dan 2 untuk mengambil data kepraktisan dan
keefektifan e-modul.
Berdasarkan hasil penilaian validator, nilai validasi produk e-modul
berbasis literasi sains adalah 96,5% yang termasuk dalam kategori sangat valid.
Selanjutnya, angket respon peserta didik juga termasuk dalam kategori sangat
praktis dengan masing-masing rerata skor 83,8% pada uji terbatas, 92,5% pada uji
lapangan, 89,8% pada uji kelayakan 1, 91,6% pada uji kelayakan 2. Hasil yang baik
juga didapatkan pada angket respon guru dengan masing-masing rerata skor adalah
88,8% pada uji terbatas, 93,7% pada uji lapangan, 95% pada uji kelayakan 1, serta
97,9% pada uji kelayakan 2. Pada data efektivitas e-modul terhadap keterampilan
literasi sains didapatkan hasil N-Gain yaitu 0,49 pada uji terbatas; 0,60 pada uji
lapangan; 0,61 pada uji kelayakn 1; dan 0,56 pada uji kelayakan kedua. Sedangkan
efektivitas e-modul terhadap hasil belajar memperoleh skor N-Gain yaitu 0,53 pada
uji terbatas; 0,62 pada uji lapangan; 0, 64 pada uji kelayakan 1; 0,61 pada uji
kelayakan 2.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa validitas e-modul
yang dikembangkan masuk dalam kategori sangat valid, kepraktisan e-modul yang
dikembangkan menunjukkan praktis digunakan dalam pembelajaran, keefektifan emodul yang dikembangkan menunjukkan efektif dalam meningkatkan
keterampilan literasi sains dan hasil belajar peserta didik, sehingga e-modul
berbasis literasi sains kolaboratif layak digunakan untuk meningkatkan
keterampilan literasi sains dan hasil belajar peserta didik kelas 5 SD.