Analisis Rutinitas Puasa Sunah dengan Kadar Parameter Metabolik pada Lansia Forum Komunikasi Karang Werda di Kabupaten Jember
Abstract
Lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah memasuki usia ≥60 tahun.
Pada masa ini, fungsi tubuh mulai menurun dan risiko gangguan metabolik
meningkat, termasuk hiperglikemia, hiperkolesterolemia, dan hiperurisemia, yang
berkontribusi terhadap penyakit degeneratif. Salah satu upaya preventif yang dapat
diterapkan adalah puasa sunah, khususnya Senin-Kamis, yang berpotensi
memengaruhi keseimbangan metabolik tubuh melalui penurunan intake makanan,
peningkatan glukagon, dan penurunan insulin yang dapat memperbaiki profil
glukosa, kolesterol, serta asam urat.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain
cross sectional. Sampel penelitian adalah lansia berusia ≥60 tahun yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi. Lokasi penelitian dilakukan di enam kecamatan di
Kabupaten Jember. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 199 lansia. Data yang dikumpulkan
berupa data primer hasil wawancara tentang rutinitas puasa sunah dan pemeriksaan
kadar glukosa, kolesterol, dan asam urat menggunakan alat Nesco Multicheck
dengan menggunakan uji statistik Chi-square test.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara kadar
parameter metabolik lansia yang rutin berpuasa sunah dengan yang tidak rutin
berpuasa (p value <0,05). Pada parameter kadar glukosa didapatkan odds ratio
1,947; pada kadar kolesterol odds ratio 1,970; dan pada kadar asam urat odds ratio
2,129. Maka, dapat disimpulkan bahwa kadar parameter metabolik lansia yang
rutin menjalankan puasa sunah lebih baik dibandingkan dengan lansia yang tidak
rutin menjalankan puasa sunah.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1562]