Respon Aplikasi Auksin dan Bakteri Pelarut Fosfat terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta
Abstract
Kopi robusta (Coffea canephora) merupakan tanaman budidaya yang
termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Ciri-ciri tanaman tersebut,
yaitu daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak runcing, daun tumbuh
berhadapan dengan batang, cabang, dan ranting. Permukaan daun mengkilat, tepi
rata, pangkal tumpul, memiliki susunan tulang daun menyirip, dan daun berwarna
hijau. Pada umumnya fase kematangan pada buah kopi robusta dilihat dari
warnanya, yaitu mulai dari warna hijau kekuningan yang menandakan masih muda,
kuning kemerahan menandakan mulai matang, merah penuh menandakan buah
matang sempurna, dan merah tua menandakan buah sudah kelewat matang.
Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon
(IAA) dan Bakteri Pelarut Fosfat terhadap pertumbuhan bibit kopi robusta.
Percobaan dilakukan secara faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor I merupakan konsentrasi IAA yang
terdiri dari 4 taraf, yaitu I0 (0 mg/L), I1 (50 mg/L), I2 (100 mg/L), dan I3 (150
mgL), Faktor II merupakan dosis Bajteri pelarut Fosfat yang terdiri dari 4 taraf,
yaitu B0 (0 ml), B1 (40 ml), B2 (80ml), B3(120ml). Adapun variabel yang diamati,
Diameter batang, Tinggi tanaman, Jumlah daun, Jumlah tunas, Panjang akar,
Volume akar dan Klorofil.
Kesimpulan penelitian menunjukkan (1) interaksi antara pemberian hormone
auksin berupa IAA dan BPF berupa Bacillus Subtilis pada bibit stek kopi robusta
berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh variabel pengamatan kecuali tinggi
tanaman dan jumlah daun. Dimana kombinasi perlakuan konsentrasi IAA 150 mg/L
dan Bacillus 120 ml/L (I3B3) menunjukkan tren kecenderungan terbaik (2)
pemberian hormon auksin IAA pada bibit stek kopi robusta berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh variabel pengamatan kecuali jumlah daun dan jumlah tunas.
Perlakuan I3 atau pemberian IAA 150 mg/L memberikan hasil jumlah daun dan
jumlah tunas terbaik (3) pemberian bakteri pelarut fosfat Bacillus Subtilis pada bibit
stek kopi robusta berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan jumlah daun,
jumlah tunas, panjang akar dan volume akar sedangkan pada variabel pengamatan
diameter batang, tinggi tanaman, dan klorofil berpengaruh tidak nyata. Perlakuan
B3 atau pemberian Bacillus Subtilis 120ml/L memberikan jumlah daun, jumlah
tunas, panjang akar dan volume akar terbaik.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4533]