Hubungan Perubahan Pigmentasi Kulit sebagai Efek Samping Pengobatan Clofazimine dengan Tingkat Kecemasan Pasien TB-MDR di RSD dr. Soebandi
Abstract
Tuberculosis Multi Drug Resistant (TB-MDR) disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang telah resisten terhadap dua OAT paling
ampuh, yaitu isoniazid dan rifampisin, serta terjadi pada individu yang mengalami
gagal pengobatan teratur berulang dengan OAT standar. Clofazimine merupakan
salah satu dari OAT lini kedua yang diberikan pada pasien TB-MDR. Efek samping
utama pada pasien yang mengonsumsi clofazimine adalah perubahan pigmentasi
kulit. Perubahan pigmentasi kulit terjadi akibat akumulasi pigmen phenazine dari
clofazimine yang terakumulasi dalam jaringan, sehingga menyebabkan kulit
menjadi coklat kemerahan hingga hitam. Keadaan pigmentasi ini bergantung pada
dosis yang dikonsumsi. Perubahan pigmentasi ini dapat memengaruhi penampilan
dan memengaruhi kepercayaan diri, sehingga menyebabkan kecemasan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perubahan pigmentasi kulit
sebagai efek samping pengobatan clofazimine dengan tingkat kecemasan pasien
TB-MDR di RSD dr. Soebandi.
Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB-MDR yang
tercatat rekam medis dan aktif berobat di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember pada
bulan April-Mei 2024. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling dan
didapatkan 67 responden. Data yang diambil berupa pernyataan responden terkait
perubahan pigmentasi kulit dengan konfirmasi melalui contoh palet fitzpatrick,
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), dan data rekam medis terkait penggunaan
clofazimine. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji chi-square pada IBM
SPSS Statistic 25.
Hasil penelitian yang didapatkan paling banyak berjenis kelamin laki-laki
dan berusia produktif. Sebanyak 61 orang (91%) mengalami perubahan pigmentasi
kulit, dan yang tidak mengalami perubahan pigmentasi kulit sebanyak 6 orang
(9%). Diantara 61 orang yang mengalami perubahan pigmentasi kulit sebanyak 37
orang tidak mengalami kecemasan, 14 orang mengalami kecemasan ringan, 5 orang
mengalami kecemasan sedang, 3 orang mengalami kecemasan berat, dan 2 orang
mengalami kecemasan sangat berat. Diantara 6 orang yang tidak mengalami
perubahan pigmentasi kulit terdapat 5 orang tidak mengalami kecemasan dan satu
orang mengalami kecemasan ringan. Hasil analisis menggunakan chi-square
memiliki nilai p-value 0,822 yang berarti perubahan pigmentasi kulit dengan
tingkat kecemasan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Penelitian selanjutnya
disarankan menggunakan desain prospektif, serta menggunakan metode campuran
untuk menggabungkan pendekatan kualitatif untuk eksplorasi penyebab terjadi atau
tidaknya kecemasan karena pigmentasi kulit akibat clofazimine
Collections
- UT-Faculty of Medical [1562]