Show simple item record

dc.contributor.authorSUDJARWO, Raisa Rahmadina
dc.date.accessioned2025-10-07T06:05:56Z
dc.date.available2025-10-07T06:05:56Z
dc.date.issued2024-12-23
dc.identifier.nim202010101053en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128288
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 7 Oktober 2025_Kurnadien_US
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 16 Oktober 2025
dc.description.abstractTuberculosis Multi Drug Resistant (TB-MDR) disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang telah resisten terhadap dua OAT paling ampuh, yaitu isoniazid dan rifampisin, serta terjadi pada individu yang mengalami gagal pengobatan teratur berulang dengan OAT standar. Clofazimine merupakan salah satu dari OAT lini kedua yang diberikan pada pasien TB-MDR. Efek samping utama pada pasien yang mengonsumsi clofazimine adalah perubahan pigmentasi kulit. Perubahan pigmentasi kulit terjadi akibat akumulasi pigmen phenazine dari clofazimine yang terakumulasi dalam jaringan, sehingga menyebabkan kulit menjadi coklat kemerahan hingga hitam. Keadaan pigmentasi ini bergantung pada dosis yang dikonsumsi. Perubahan pigmentasi ini dapat memengaruhi penampilan dan memengaruhi kepercayaan diri, sehingga menyebabkan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perubahan pigmentasi kulit sebagai efek samping pengobatan clofazimine dengan tingkat kecemasan pasien TB-MDR di RSD dr. Soebandi. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB-MDR yang tercatat rekam medis dan aktif berobat di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember pada bulan April-Mei 2024. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling dan didapatkan 67 responden. Data yang diambil berupa pernyataan responden terkait perubahan pigmentasi kulit dengan konfirmasi melalui contoh palet fitzpatrick, Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), dan data rekam medis terkait penggunaan clofazimine. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji chi-square pada IBM SPSS Statistic 25. Hasil penelitian yang didapatkan paling banyak berjenis kelamin laki-laki dan berusia produktif. Sebanyak 61 orang (91%) mengalami perubahan pigmentasi kulit, dan yang tidak mengalami perubahan pigmentasi kulit sebanyak 6 orang (9%). Diantara 61 orang yang mengalami perubahan pigmentasi kulit sebanyak 37 orang tidak mengalami kecemasan, 14 orang mengalami kecemasan ringan, 5 orang mengalami kecemasan sedang, 3 orang mengalami kecemasan berat, dan 2 orang mengalami kecemasan sangat berat. Diantara 6 orang yang tidak mengalami perubahan pigmentasi kulit terdapat 5 orang tidak mengalami kecemasan dan satu orang mengalami kecemasan ringan. Hasil analisis menggunakan chi-square memiliki nilai p-value 0,822 yang berarti perubahan pigmentasi kulit dengan tingkat kecemasan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan desain prospektif, serta menggunakan metode campuran untuk menggabungkan pendekatan kualitatif untuk eksplorasi penyebab terjadi atau tidaknya kecemasan karena pigmentasi kulit akibat clofazimineen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectPigmentasi Kuliten_US
dc.subjectEfek Samping Pengobatanen_US
dc.subjectClofazimineen_US
dc.subjectKecemasan Pasienen_US
dc.subjectTuberculosis Multi Drug Resistant (TB-MDR)en_US
dc.titleHubungan Perubahan Pigmentasi Kulit sebagai Efek Samping Pengobatan Clofazimine dengan Tingkat Kecemasan Pasien TB-MDR di RSD dr. Soebandien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Jauhar Firdaus, M.Bioteken_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Yohanes Sudarmanto, M.Med.Ed., Sp.T.H.T.B.K.L.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_September 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record