Implementasi Hidroterapi pada Lansia yang Mengalami Hipertensi untuk Mengurangi Nyeri Akut di Griya Lansia Lumajang
Abstract
Lanjut usia adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun. Salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada lansia adalah hipertensi. Penyakit hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik dalam tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Salah satu tanda dan gejalanya yaitu Nyeri kepala pada partisipan disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah perifer sehingga muncul masalah keperawatan nyeri akut. Salah satu intervensi untuk mengatasi nyeri tersebut adalah dengan hidroterapi sebagai salah satu intervensi pada manajemen nyeri. Tujuan tugas akhir ini adalah mengeksplorasi implementasi hidroterapi pada lansia yang mengalami hipertensi di Griya Lansia Lumajang. 
Desain penulisan yang digunakan adalah studi kasus. Partisipan yaitu 1 orang lansia yang berada di Griya Lansia Lumajang yang mengalami hipertensi dan nyeri akut dengan tanda dan gejala mayor minor 80%, lansia yang mandiri, dengan hipertensi stadium 2-3 dan nyeri skala ringan-sedang, setuju menjadi partisipan dengan menandatangani informed consent, dan tidak mengalami sesak serta nyeri dada. Intervensi yang diberikan manajemen nyeri melalui pemberian hidroterapi dengan cara merendam kaki sampai mata kaki menggunakan air hangat sebanyak 2100 cc dan suhu 41°C selama 15 menit dalam waktu 6 hari.
Hasil implementasi setelah dilakukan hidroterapi, pada pertemuan ke-6 partisipan mengalami perkembangan yaitu keluhan nyeri menurun, gelisah menurun, sikap protektif menurun, meringis menurun, kesulitan tidur menurun, tekanan darah 
membaik, frekuensi nadi membaik nyeri berkurang dari skala nyeri 5 (sedang) menjadi skala 1 (ringan), tekanan darah menurun dari 170/90 mmHg menjadi 130/80 mmHg, partisipan tidak gelisah dan meringis, dan tidak bersikap protektif sehingga 
tujuan tercapai dan masalah teratasi. 
Dari hasil tersebut diharapkan partisipan tetap melakukan hidroterapi agar dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi nyeri. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengukur nyeri akut diantara sesi sebelum dan sesudah hidroterapi untuk mengevaluasi perkembangan nyeri. Bagi perawat lansia diharapkan dapat menjadi solusi intervensi tambahan pada penderita hipertensi dengan masalah keperawatan nyeri akut.
