Model Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di SubDAS Arjasa Kabupaten Jember
Abstract
Daerah aliran sungai (DAS) yang sehat berperan penting dalam menjaga 
lingkungan, tata air, mencegah banjir saat musim hujan dan kekeringan saat musim 
kemarau, serta mengendalikan erosi dan sedimentasi dari hulu ke hilir. Model 
pengelolaan DAS terpadu sebaiknya melibatkan setiap aspek yang mempengaruhi 
agar hasilnya menjadi lebih komprehensif dan efektif. Salah satu cara untuk 
merumuskan model pengelolaan DAS terpadu adalah dengan mengkolaborasikan 
penggunaan data daya dukung DAS dan daya dukung sosial masyarakat yang di 
dalamnya terdapat aspek ekonomi. Penentuan model pengelolaan tersebut dapat 
didasarkan melalui prioritas strategi yang diperoleh menggunakan gabungan 
metode SWOT-AHP. Metode SWOT-AHP bertujuan untuk merumuskan strategi 
pengelolaan DAS yang sesuai dengan karakteristik SubDASArjasa. Penelitian ini 
bertujuan untuk: 1) menganalisis daya dukung DAS di SubDAS Arjasa, dan 2) 
menyusun model pengelolaan SubDAS Arjasa berdasarkan daya dukung DAS. 
Daya dukung DAS Arjasa ditentukan berdasarkan peraturan Menteri Kehutanan RI 
No P. 61 /Menhut-II/2014, sementara strategi pengelolaan dan urutan prioritasnya 
ditentukan menggunakan metode gabungan SWOT-AHP. Hasil penilaian
menunjukan bahwa daya dukung DAS Arjasa secara berurutan dikategorikan 
sangat baik pada bagian hilir SubDAS, baik pada bagian tengah, dan sedang pada 
bagian hulu. Identifikasi faktor SWOT menujukkan bahwa SubDAS Arjasa 
mempunyai 7 (tujuh) kekuatan dan 6 (enam) kelemahan sebagai faktor internal, 
serta 5 (lima) peluang dan 5 (lima) ancaman sebagai faktor eksternal. Hasil
penelitian ini menghasilkan 9 (Sembilan) strategi dengan prioritas strategi terpilih 
dalam mendukung model pengelolaan SubDAS Arjasa adalah strategi ke 5 (lima),
yaitu peningkatan sinergitas lintas sektor terkait dalam keterlibatan pelaksanaan 
kegiatan pengelolaan SubDAS melalui dukungan pendanaan, peningkatan 
intensitas koordinasi, dan pemanfaatan dana CSR (Corporate Social 
Responsibility). Model yang dihasilkan berupa rekomendasi pengelolaan dengan
memperhatikan pemanfaatan lahan pertanian, agroforestry, teknik konservasi, dan 
pengelolaan tanah di hulu, tengah, dan hilir SubDAS Arjasa.
Collections
- MT-Agriculture [9]
