Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Berbantuan Media YouTube terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Geografi Siswa SMA
Abstract
Perkembangan pendidikan di Indonesia telah mengalami pembaruan di-era digital dalam penerapan teknologi informasi (TI) pada pembelajaran di kelas. Proses kegiatan belajar dan mengajar harus memperhatikan model pembelajaran, media pembelajaran maupun alat praktik yang cocok seiring dengan perkembangan TI dalam pendidikan sehingga memunculkan rasa antusias siswa dan pembelajaran lebih berwarna. Implikasinya mengacu pada pembelajaran yang melibatkan siswa secara interaktif, sehingga siswa dituntut untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas. Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dikombinasikan dengan media YouTube menjadi salah satu terobosan baru yang membuat siswa lebih aktif dengan jalan diskusi kelompok berpasangan sekaligus membuat pembelajaran lebih menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari penerapan model pembelajaran think pair share berbantuan Media YouTube terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar geografi siswa SMA.
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Jember menggunakan teknik quasi eksperimen yang menggunakan desain post-test only control group design. Adapun penentuan kelas dilakukan menggunakan uji homogenitas menggunakan nilai hasil ulangan akhir semester pada materi sebelumnya. Populasi penelitian yakni dari X1 sampai X10. Penentuan sampel setelah dinyatakan homogen maka menggunakan cluster random sampling dengan hasil kelas X3 sebagai kelas eksperimen dan X5 sebagai kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diberikan materi
yang sama, yakni dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dengan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Think Pair Share Berbantuan media YouTube, sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Teknik analisis data menggunakan uji T-test untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan dari peningkatan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar geografi siswa.
Hasil analisis penelitian didapatkan dari hasil post-test keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar geografi dengan masing-masing indikator. Indikator keterampilan berpikir kritis yang paling menonjol yakni pada indikator interpretasi dengan nilai 94 pada kelas eksperimen dan 87 pada kelas kontrol. Hal tersbut dikarenakan indikator interpretasi dianggap lebih mudah dibanding dengan indikator lainnya. Rata-rata nilai siswa dari setiap indikator keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen adalah 78, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 71. Uji Ttest diperoleh hasil nilai sig adalah 0,018 pada kelas eksperimen dan 0,019 pada kelas kontrol. Indikator paling menonjol dari nilai hasil belajar adalah ranah C2 dengan nilai 88 pada kelas eksperimen dan 84 pada kelas kontrol. Siswa memiliki kompetensi pada ranah C2-C4 yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kemampuan kompetensi pada ranah C5 atau C6 yang dianggap paling sulit. Adapun rata-rata nilai hasil belajar pada kelas eksperimen adalah 79, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 70. Perolehan hasil analisis data post-test hasil belajar
geografi yaitu 0,000 pada kelas eksperimen dan 0,000 pada kelas kontrol. Perolehan hasil analisis data tersebut menunjukan nilai sig dibawah 0,05 dengan acuan nilai sig (<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran TPS berbantuan media YouTube berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar geografi siswa SMA.