Reinforcement dan Keterlibatan Ayah pada Pengasuhan Anak Tunagrahita di Kota Kediri
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pembentukan
reinforcement yang dilakukan oleh ayah terhadap anak tunagrahita menggunakan
pisau analisis teori Behavioral Sosiologi dari B. F Skinner. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi sehingga mampu menggali
lebih dalam bagaimana suatu fenomena bisa terjadi. Teknik pengambilan sampel
yang dipakai adalah purposive sampling, yaitu dengan memilih informan yang
dianggap dan dipercaya mengetahui masalah yang akan diteliti. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara,
observasi serta dilengkapi dengan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan
terdapat reinforcement yang dilakukan ayah dalam mendukung perkembangan
kemandirian dan bersosialisasi anak tunagrahita. Peran ayah serta dukungan ibu,
keluarga, dan guru sebagai pengasuh di sekolah sangat dilibatkan dalam mengasuh
anak tunagrahita pada aspek kemandirian. Hasil kemandirian pada anak tunagrahita
merupakan porses berkelanjutan yang diajarkan di sekolah yang kemudian diberi
penguatan oleh ayah di rumah. Penerapan reinforcement yang dilakukan oleh ayah,
yaitu: (1) memberikan pujian seperti jempol dua jika anak berhasil mengerjakan
sesuatu tanpa dibantu, (2) mengajak jalan-jalan anak agar tidak malu bertemu
dengan orang dan menjadi proses bersosialisasi, (3) memberikan contoh yang
berulang dalam menerapkan kemandirian anak, (4) mengajak ngobrol sebelum tidur
dan memberi afirmasi. Hukuman yang diberikan oleh ayah adalah dengan menegur
dan memberi tahu yang benar.