dc.contributor.author | SYAH, Ahmad Nur Affan | |
dc.date.accessioned | 2025-08-25T08:34:39Z | |
dc.date.available | 2025-08-25T08:34:39Z | |
dc.date.issued | 2025-03-11 | |
dc.identifier.nim | 190210402093 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127973 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 25 Agustus 2025_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Buku Teks berkaitan erat dengan pembelajaran dikelas. Oleh sebab itu buku
teks yang ada haruslah memuat bahan ajar yang standar. Salah satu kriteria buku
teks yang standar adalah keterbacaanya. Keterbacaan adalah kemampuan sebuah
bahan bacaan untuk dapat dipahami oleh pembacanya. terdapat berbagai alat dan
metode untuk mengukur keterbacaan salah satunya adalah grafik Fry. grafik Fry
adalah upaya penyederhanaan dan pengefesiensi dalam mengukur keterbacaan
dengan berfokus pada panjang-pendek kalimat dan panjang dan banyaknya suku
kata. Buku teks bahasa Indonesia menyajikan berbagai teks yang digolongkan
menjadi dua bentuk yakni nonfiksi dan fiksi. Walaupun menyajikan beragam teks,
namun pengukuran keterbacaan buku teks di Indonesia dikategorikan rendah
sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kemampuan siswa dalam memahami
materi pelajaran. penelitian dilakukan untuk mendapati kelayakan buku teks yang
dilihat dari segi keterbacaan teks. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan (1) Tingkat keterbacaan teks nonfiksi dalam buku bahasa
Indonesia SMP Kelas VII berdasarkan formula grafik Fry; dan (2) Tingkat
keterbacaan teks fiksi dalam buku bahasa Indonesia SMP kelas VII berdasarkan
formula grafik Fry.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian
kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks yang terdapat dalam buku
bahasa Indonesia SMP kelas VII kurikulum merdeka yang diterbitkan oleh
Kemendikbud tahun 2020 yang berjumlah 29 teks. Data pada penelitian ini adalah
(1) jumlah kalimat dan jumlah suku kata dari seratus kata yang tercantum pada teks
dalam buku bahasa Indonesia SMP kelas VII kurikulum merdeka; dan (2) angkaangka dari hasil perhitungan keterbacaan. Metode analisis data dilakukan
menggunakan grafik Fry. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) keterbacaan teks
nonfiksi dari 20 teks yang ada, 10 teks memiliki tingkat keterbacaan yang sesuai,
sedangkan 10 lainnya tidak sesuai untuk kelas yang dituju. Teks tidak sesuai tebagi
menjadi 6 teks terlalu tinggi, 2 teks terlalu rendah dan 2 teks tidak valid. (2)
Keterbacaan teks fiksi dari 9 teks yang ada h anya 4 teks yang sesuai, sedangkan 5
lainnya tidak sesuai untuk kelas yang dituju. Teks tidak sesuai terbagi dalam 1 teks
terlalu tinggi dan 4 teks terlalu rendah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa keterbacaan teks lebih banyak
yang tidak sesuai. Teks nonfiksi keterbacaannya lebih baik dari teks fiksi namun
tetap perlu diperhatikan karena keterbacaan teks nonfiksi yang sesuai dengan yang
tidak berbanding sama. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan
pada berbagai pihak yang menggunakan buku ini. Pengajar hendaknya
memperhatikan keterbacaan teks yang hendak diberikan pada siswa. pemerintah
hendaknya melakukan kajian ulang mengenai keterbacaan buku teks. Peneliti lain
yang hendak melaksanakan penelitian yang serupa daapat menggunakan kajian
yang lebih luas. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | en_US |
dc.subject | Keterbacaan Teks | en_US |
dc.subject | Grafik Fry | en_US |
dc.subject | Kurikulum Merdeka | en_US |
dc.title | Analisis Keterbacaan Teks Dalam Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Kurikulum Merdeka Berdasarkan Grafik Fry | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. Arju Mutiah, M.Pd. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Ahmad Syukron, S.Pd., M.Pd. | en_US |
dc.identifier.validator | Reva | en_US |