Hubungan Derajat Degenerasi Diskus Lumbal dengan Atrofi Otot Multifidus dan Hipertrofi Ligamentum Flavum
Abstract
Degenerasi diskus lumbal (DDL) merupakan penyebab utama low back pain
(LBP). Degenerasi diskus lumbal yang berkelanjutkan dapat menyebabkan kondisi
sekunder seperti atrofi otot multifidus dan hipertrofi ligamentum flavum. Kedua
kondisi tersebut dapat menyebabkan instabilitas tulang belakang dan meningkatkan
intensitas nyeri pada pasien LBP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan derajat DDL dengan atrofi otot multifidus dan hipertrofi ligamentum
flavum. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain crosssectional. Sampel penelitian ini berjumlah 78 pasien yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Derajat DDL dievaluasi dengan Pfirrmann grading,
sedangkan atrofi otot multifidus dievaluasi dengan menghitung persentase infiltrasi
lemak dan hipertrofi ligamentum flavum dievaluasi dengan mengukur ketebalan
maksimal ligamen. Seluruh evaluasi dilakukan pada gambar magnetic resonance
imaging (MRI) diskus level L4/L5 dan L5/S1. Analisis statistik meliputi analisis
univariat, yaitu distribusi frekuensi dan tabulasi silang, analisis bivariat
menggunakan uji Spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel independen
dan dependen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa mayoritas sampel berada
pada kelompok usia > 60 tahun (47,4%) dan berjenis kelamin perempuan (57,7%).
Uji Spearman menunjukkan hubungan yang signifikan dan nilai korelasi positif
antara derajat DDL dengan atrofi otot multifidus pada diskus level L4/L5 (p=0,000,
r=0,514) dan L5/S1 (p=0,001, r=0,383). Sedangkan hubungan antara derajat DDL
dengan hipertrofi ligamentum flavum memiliki hubungan yang tidak signifikan dan
korelasi yang lemah pada diskus level L4/L5 (p=0,55, r=0,2180) dan L5/S1
(p=0,589, r=0,062). Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui
metode pengukuran ligamentum flavum yang relevan dengan dampak klinis pasien.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1548]