Nilai Tambah, Pendapatan dan Strategi Pengembangan Olahan Salak pada Agroindustri Koplak Food di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember
Abstract
Agroindustri Koplak Food adalah home industri di Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, yang mengembangkan inovasi olahan buah salak. Produk utamanya adalah kopi biji salak dan kurma salak. Setiap bulan, 50 kg biji salak menghasilkan 30 kg kopi biji salak (200 kemasan, Rp 20.000/150 gram), sedangkan 20 kg salak menghasilkan 9 kg kurma salak (60 kemasan, Rp 15.000/150 gram). Penjualan produk berfluktuasi tiap bulan. Analisis yang digunakan meliputi nilai tambah metode Hayami, pendapatan dan R/C ratio, serta SWOT. Hasilnya menunjukkan bahwa (1) kopi biji salak lebih unggul dalam nilai tambah dan keuntungan, dengan nilai tambah Rp 64.802,97/kg (rasio 77,15%), sementara kurma salak Rp 29.200,28/kg (rasio 61,80%). (2) Pendapatan bersih per produksi kopi biji salak Rp 2.740.148,50 (R/C ratio 3,17), sedangkan kurma salak Rp 239.005,59 (R/C ratio 1,36), menunjukkan kopi biji salak lebih optimal secara ekonomi. (3) Strategi pengembangan SO (Strength-Opportunity) diterapkan dengan fokus pada inovasi dan daya saing untuk kopi biji salak, sementara kurma salak lebih diarahkan pada perluasan distribusi serta kerja sama dengan pusat oleh-oleh, menonjolkan produk alami tanpa bahan pengawet.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4510]