Pengaruh Model Discovery Learning Berbantuan Vee Map Terhadap Keterampilan Inferensi dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA Pokok Bahasan Arus Bolak Balik
Abstract
Kualitas pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam
peningkatannya, agar terwujud pendidikan abad 21 yang maksimal. Pembelajaran
abad 21 merujuk pada pendekatan pendidikan yang menekankan keterampilan yang
diperlukan dalam menghadapi tantangan dunia modern, salah satunya pembelajaran
fisika. Pembelajaran fisika yang cenderung berpusat pada guru dan kurang melibatkan
aktivitas siswa. Materi arus bolak balik menjadi salah satu materi yang dianggap sulit
bagi siswa. Keterampilan inferensi yang merupakan bagian penting dari berpikir kritis
masih rendah di kalangan siswa. Model pembelajaran yang kurang efektif dapat
mempengaruhi pada rendahnya hasil belajar fisika. Oleh karena itu, diperlukan strategi
baru yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan pemahaman konsep, salah
satunya melalui penerapan model discovery learning yang didukung oleh alat bantu
vee map.
Penelitian mengenai model discovery learning dan penggunaan vee map sebagai
model pembelajaran terbukti dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang di
dalamnya terdapat keterampilan inferensi dan hasil belajar fisika siswa. Oleh karena
itu, penelitian ini mengusulkan integrasi model discovery learning dengan alat bantu
vee map sebagai solusi. Model discovery learning memungkinkan siswa menemukan
konsep melalui investigasi aktif, sementara vee map berfungsi sebagai kerangka visual
untuk mengorganisasikan pengetahuan konseptual dan prosedural. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengkaji pengaruh signifikan model discovery learning
berbantuan vee map terhadap keterampilan inferensi dan hasil belajar fisika siswa
SMA pokok bahasan arus bolak balik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain
posttest only control group design. Penelitian ini dilakukan pada semester gasal tahun ajaran 2024/2025 di SMAN Ambulu. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random
sampling yang diperoleh dari uji homogenitas nilai UTS fisika. Setelah dilakukan uji
tersebut akan dipilih secara acak dan didapatkan XII SAINSTEK 1 sebagai kelas
eskperimen dan XII SAINSTEK 2 sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan melalui
posttest untuk mengukur keterampilan inferensi dan hasil belajar fisika siswa. Analisis
data dilakukan dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan
independent sample t-test dengan bantuan SPSS versi 23.
Hasil penelitian yang didapat pada keterampilan inferensi dan hasil belajar fisika
dilakukan uji normalitas. Hasil dari uji normalitas menunjukkan kedua data
terdistribusi normal. Uji hipotesis selanjutnya dapat dilanjutkan menggunakan uji
independent sample T-test untuk mengkaji perbedaan keterampilan inferensi antara
kedua kelas tersebut dengan perlakuan yang berbeda. Hasil uji T-test diperoleh nilai
Sig. (2-tailed) dari uji Independent sample T-test sebesar 0,006. Nilai signifikansi uji
independent sample t-test yang diperoleh dari data hasil belajar fisika yaitu Sig. (2-
tailed) sebesar 0,000. Sehingga sesuai dengan ketentuan yang ada jika nilai uji
independent sample t-test yang diperoleh <0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Hipotesis Ha berarti jika terdapat perbedaan rata-rata keterampilan inferensi dan hasil
belajar fisika pokok bahasan arus bolak balik. Sedangkan hipotesis H0 yaitu jika tidak
terdapat perbedaan antara keduanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan nilai rata-rata keterampilan inferensi dan hasil belajar fisika siswa SMA
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan
model discovery learning berbantuan vee map terhadap keterampilan inferensi dan
hasil belajar fisika siswa SMA pokok bahasan arus bolak balik. Penerapan model ini
menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan interaktif, sehingga siswa lebih terlibat
dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menyarankan agar guru mempertimbangkan
penggunaan model discovery learning berbantuan vee map dalam pembelajaran fisika
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan berpikir kritis siswa.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi kombinasi model
pembelajaran lainnya dengan vee map dalam konteks pendidikan yang berbeda.