dc.description.abstract | Sektor pertanian, khususnya subsektor tanaman pangan, berperan penting dalam ketahanan pangan nasional dan menyumbang 12,52% terhadap PDB Indonesia pada 2023. Namun, sektor ini menghadapi tantangan berupa penuaan petani dan rendahnya minat generasi muda untuk bekerja di bidang pertanian. Banyak anak petani memilih migrasi ke luar sektor pertanian, baik ke kota maupun luar negeri, karena peluang pendapatan lebih tinggi dan terbatasnya pekerjaan di sektor pertanian. Jawa Timur, termasuk Kabupaten Jember, merupakan daerah dengan jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) tertinggi, didominasi oleh generasi muda. Remitansi dari pekerja migran berkontribusi besar terhadap pendapatan rumah tangga petani, sehingga menjadi daya tarik utama untuk bermigrasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keputusan migrasi anak petani padi serta kontribusi remitansi terhadap pendapatan rumah tangga petani di Jember Selatan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ambulu dan Jenggawah dengan metode deskriptif analitis. Analisis data menggunakan regresi logistik dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor signifikan dalam keputusan migrasi adalah usia, pendapatan sebelum migrasi, dan status pernikahan. Sementara itu, lama pendidikan, luas lahan, dan upah tenaga kerja pertanian tidak berpengaruh signifikan. Kontribusi remitansi terhadap pendapatan rumah tangga petani tergolong sangat tinggi (63,33%), tinggi (33,33%), dan rendah (3,33%). Remitansi berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani, memengaruhi keberlanjutan sektor pertanian. | en_US |