Show simple item record

dc.contributor.authorPRASETYO, Ananto Adi
dc.date.accessioned2025-08-12T02:37:23Z
dc.date.available2025-08-12T02:37:23Z
dc.date.issued2023-07-14
dc.identifier.nim192310101145en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127840
dc.descriptionValidasi_firli_7_agustus_25; Finalisasi oleh Taufik_Alya Tgl 12 Agustus 2025en_US
dc.description.abstractEmpty nest syndrome (ENS) merupakan kondisi kesepian, kehilangan makna hidup, dan depresi yang dialami oleh orang tua ketika anak-anak mereka meninggalkan rumah untuk hidup mandiri. Namun, ketika orang tua tidak memiliki anak atau keluarga yang dekat dengan mereka, kondisi ini bisa semakin memburuk resiko yang sama terjadi dengan lansia yang berada di panti sosial tresna werdha. Kondisi empty nest syndrome mempengaruhi kesehatan mental dan fisik lansia secara signifikan, termasuk risiko lebih tinggi untuk depresi dan kecemasan. Oleh karena itu, membahas pentingnya empty nest syndrome pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) dipengaruhi faktor lansia yang mengalami penurunan baik fisik ataupun emosional pada lansia memicu pengaruh maladaktif baru dalam kehidupannya, bagaimana tidak peran orang tua yang biasa mereka jalankan akhirnya berubah dan hal ini tidak mudah mereka terima sebagai orang tua pada fenomena yang terjadi saat pelepasan itu Tujuan dari penelitian ini adalah mencari gambaran empty nest syndrome yang terjadi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jember. Peneliti menggunakan pendekatan cross-sectional teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan kriteria inklusi yaitu berusia diatas 60 tahun, tinggal di PSTW, dan berkeinginan untuk dilakukan pengukuran pada kuisioner empty nest syndrome dengan 72 responden dari 127 lansia yang berada di PSTW tersebut. Hasil dari pengambilan data menggunakan kuisioner empty nest syndrome nantinya akan diolah menggunakan one sample Kolmogorov-smirnov, pearson chi – square, dan juga Fisher exact test dengan nilai p – value = 0,05. Hasil pravelensi pada penelitian ini menunjukan lansia mengalami tinggi empty nest syndrome sebesar 52,8% dan rendah empty nest syndrome sebesar 47,2%. Penelitian ini meunjukkan karakteristik responden usia mayoritas adalah 60 – 74 tahun dengan nilai tengah 70 tahun. Lansia mayoritas adalah perempuan sebesar 54,2 %, status pernikahan didominasi cerai mati sebesar 56,9%. Seberapa sering dikunjungi keluarga dibawah 3 kali dalam satu bulan sebesar 80,6%. Pendidikan terakhir mayoritas adalah tidak sekolah dan SD dengan persentase 33,3%. Lama tinggal lansia sebangian besar diatas 1 tahun sebesar 77,8%. Hasil penelitian tidak terdapat perbedaaan bermakna empty nest syndrome pada lansia di PSTW Jember p-value >0,05 dengan analisa indikator mengalami sedih / kosong / kesepian / kehilangan yang bermakna. Indikator sulit berkosentrasi, indikator kurang bersemangat hidup bermakna, indikator tidak memiliki aktivitas / tidak dapat melakukan kegiatan posiitf, indikator sulit tidur bermakna, indikator sulit berhubungan dengan orang lain dengan p-value >0,05. Berdasarkan hasil pearson chi – square dan Fisher exact test bahwa usia, jenis kelamin, status pernikahan, kunjungan keluarga, dan pendidikan tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan empty nest syndrome pada lansia di PSTW Jember Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan bermakna pada lansia yang mengalami empty nest syndrome di PSTW Jember. Hal ini dimungkinkan karena mayoritas responden adalah perempuan dengan kondisi yang tinggal jauh dari anaknya serta masih belum lama tinggal di PSTW sehingga para responden mengalami kesedihan dan kesepian mendalam. PSTW Jember dapat memberikan kegiatan serta program yang dapat meningkatkan pemahaman kondisi diri serta interaksi sosial antar lansia yang nantinya akan dimungkinkan dapat beradaptasi di PSTW Jember sehingga empty nest syndrome menurun.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectLANSIAen_US
dc.subjectEMPTY NEST SYNDROMEen_US
dc.subjectPANTI SOSIAL TRESNA WERDHAen_US
dc.subjectKEPERAWATAN LANSIAen_US
dc.titleGambaran Empty Nest Syndrome (ENS) pada Lansia di PSTW Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Fahruddin Kurdi S.Kep., M.Kepen_US
dc.identifier.pembimbing2Prof. Ns.Tantut Susanto M.Kep Sp.Kep.Kom., Ph.Den_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_7_agustus_25en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record