Show simple item record

dc.contributor.authorFATIHAH, Ike Nurul
dc.date.accessioned2025-08-06T03:06:17Z
dc.date.available2025-08-06T03:06:17Z
dc.date.issued2023-07-21
dc.identifier.nim192410103055en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127767
dc.descriptionValidasi_firli_5_agustus_25 :: Finalisasi unggah file repositori tanggal 9 Agustus 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractIndonesia terletak di kawasan cincin api atau yang dikenal dengan Ring of Fire, yaitu wilayah di sekitar Pasifik yang sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik yang tinggi. Wilayah ini juga menjadi tempat bertemunya tiga lempeng tektonik dunia, yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Hal ini menjadikan Indonesia ke salah satu negara yang rentan terkena bencana alam seperti gempa bumi. Gempa bumi terjadi akibat guncangan permukaan bumi dan getaran seisimik yang disebabkan oleh pelepasan ketegangan tiba – tiba di lapisan luar kerak bumi. Tahun 2018 menjadikan Indonesia sebagai tahun yang paling parah karena banyak gempa bumi yang terjadi pada tahun ini termasuk gempa terbesar di Pulau Lombok dan Palu dengan dampak yang signifikan. Banyak faktor yang menyebabkan kerentanan terhadap gempa bumi, antara lain; geologis, sistematis, struktural, dan sosial ekonomi. Selain itu, terdapat beberapa parameter pada gempa bumi, diantara; waktu kejadian gempa bumi, hiposentrum, episentrum, dan magnitudo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil analisis visualisasi data serta korelasi antara dua atribut variabel magnitudo dan hiposentrum dari data kerentanan terjadinya bencana alam gempa bumi di Indonesia. Pada penelitian ini atribut yang digunakan untuk analisis adalah magnitudo dan hiposentrum dan metode visualisasi data yang digunakan yaitu heatmap dan scatter plot untuk menganalisis kejadian gempa bumi. Scatterplot adalah visualisasi data yang dapat digunakan untuk merepresentasikan berbagai data. Sedangkan heatmap adalah representasi grafis dari beberapa titik yang juga merupakan salah satu model dari visualisasi data yang menampilkan data spasial dalam bentuk peta panas. Heatmap digunakan untuk menunjukkan konsentrasi data kepadatan atau frekuensi kejadian, sementara scatter plot digunakan untuk memperlihatkan hubungan antara kedua atribut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki wilayah dengan tingkat kejadian gempa bumi tertinggi di Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. Di mana gempa bumi umumnya terjadi pada kedalaman rata – rata 25 km dan gempa bumi dangkal cenderung lebih merusak dibandingkan dengan gempa bumi yang terjadi di dalam bumi. Korelasi antara atribut magnitudo dan hiposentrum memiliki hubungan positif yang lemah, yaitu pada nilai 0.23. Penelitian ini memberikan pemahaman mengenai analisis visualisasi data pada kejadian bencana alam gempa bumi di Indonesia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Komputeren_US
dc.subjectVisualisasi Dataen_US
dc.subjectBencana Alamen_US
dc.subjectGempa Bumien_US
dc.titleAnalisis Visualisasi Data Kerentanan Terjadinya Bencana Alam Gempa Bumi di Indonesiaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiInformatikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Fajrin Nurman Arifin, S. T., M. Eng.en_US
dc.identifier.pembimbing2Qurrota A’yuni Ar Ruhimat, S. Pd., M. Sc.en_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_5_agustus_25en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record