Prevalensi dan Faktor Terkait Hipertensi pada Petani di Wilayah Maesan Kabupaten Bondowoso
Abstract
Hipertensi merupakan penyakit mematikan tanpa adanya gejala peringatan, hipertensi biasa dijuluki sebagai silent killer atau dark killer. Angka kejadian hipertensi di Indonesia pada usia ≥18 tahun mengalami penurunan dari tahun 2018 yaitu 34,1%, menurun menjadi 30,8% pada tahun 2023. Hipertensi pada petani disebabkan oleh banyak faktor antara lain umur, jenis kelamin, genetik, pendapatan, pengetahuan, pendidikan, status gizi, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, tingkat stres, konsumsi makanan asin berlebihan, stres panas, paparan pestisida dan beban kerja. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada petani di Wilayah Maesan Kabupaten Bondowoso. Bahan dan Metode: Analisis observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani di Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso dengan jumlah sampel sebanyak 98 responden yang ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, formulir food recall 2x24 jam dan pengukuran tekanan darah kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil: Hasil uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin (p value 0,036), usia (p value 0,022), asupan lemak (p value 0,005), kebiasaan merokok (p value 0,004), dan paparan pestisida (p value 0,040) dengan hipertensi. Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, asupan lemak, stres dan paparan pestisida dengan kejadian hipertensi pada petani di Wilayah Maesan Kabupaten Bondowoso.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2349]