Ragam Bahasa Gaul Penggemar Kpop di Tiktok
Abstract
Ragam bahasa gaul penggemar K-Pop di media sosial Tiktok dipilih sebagai
objek karena perkembangan bahasa di media sosial yang semakin maju dan modern
sehingga menarik untuk dikaji. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menemukan ragam
bahasa gaul berdasarkan bentuk, fungsi, dan faktor yang melatarbelakangi
munculnya ragam bahasa gaul penggemar K-Pop di media sosial Tiktok.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dan pendekatan sosiolinguistik. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah segmen tutur pada tuturan yang terdapat
dalam caption atau keterangan dari konten yang diunggah oleh penggemar K-Pop
di media sosial Tiktok. Sumber data pada penelitian ini adalah berupa tuturan bahasa
yang digunakan oleh penggemar K-Pop secara tidak langsung dari media sosial
Tiktok. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu teknik dokumentasi dan
teknik wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data,
penyajian data, dan Penarikan kesimpulan atau verifikasi data.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ragam bahasa gaul penggemar K-Pop
pada media sosial Tiktok, yaitu sebagai berikut. (1) Bentuk ragam bahasa gaul yang
digunakan oleh penggemar K-Pop pada media sosial Tiktok. (2) Fungsi ragam
bahasa yang ditemukan pada caption yang ditulis oleh penggemar K-Pop di media
sosial Tiktok. (3) Faktor penyebab munculnya ragam bahasa gaul yang digunakan
oleh penggemar K-Pop di media sosial Tiktok yang ditemukan dengan melakukan
wawancara terhadap narasumber.
Saran merupakan suatu pendapat atau anjuran mengenai sesuatu yang
dikemukakan untuk dipertimbangkan. Saran diberikan untuk menjadikan segala
sesuatu menjadi lebih baik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran
yang dapat diberikan sebagai berikut.
Pertama, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih perlu
disempurnakan guna mengungkapkan fakta-fakta terkait ragam bahasa gaul di
media sosial. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kepada mahasiswa program
studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia agar dapat menjadikan penelitian ini
sebagai acuan untuk mengembangkan penelitian lanjutan terkait ragam bahasa.
Penemuan baru maupun pengembangan dari penelitian ini dapat memperkaya
pengetahuan di bidang kebahasaan.
Kedua, penelitian ini masih terbatas karena hanya meneliti satu pengguna
media sosial dengan ruang lingkup yang belum luas. Oleh karena itu, peneliti
menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang sebidang dengan ilmu kebahasaan
agar bisa mengembangkan dan melakukan penelitian lebih lanjut terkait ragam
bahasa yang digunakan oleh pengguna media sosial. Penelitian lanjutan dapat
memberikan gambaran lebih luas dan menjadi bahan diskusi apabila terdapat
perbedaan temuan antara penelitian ini dengan penelitian selanjutnya.