Hubungan Perilaku Swamedikasi Antibiotik dengan Kejadian Resistensi pada Keluarga Petani di RSD Dr. Soebandi Jember
Abstract
Swamedikasi merupakan upaya pengobatan mandiri yang banyak dilakukan
masyarakat Indonesia. Namun, praktik ini sering kali tidak rasional, terutama dalam
penggunaan antibiotik tanpa resep dokter, yang berkontribusi pada resistensi
antibiotik. WHO memperkirakan resistensi antibiotik dapat menyebabkan 10 juta
kematian setiap tahun pada 2050 jika tidak ada intervensi yang efektif. Petani
sebagai kelompok terbesar tenaga kerja Indonesia sering menggunakan antibiotik
dalam swamedikasi untuk keluarga, termasuk anak-anak dan lansia, yang dapat
meningkatkan risiko resistensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan perilaku swamedikasi antibiotik dan kejadian resistensi pada keluarga
petani di RSD dr. Soebandi Jember.
Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cross-sectional yang dilakukan pada 43 responden di poli urologi RSD dr. Soebandi
Jember pada bulan Oktober hingga Desember 2024. Perilaku swamedikasi
antibiotik diukur menggunakan kuesioner dan hasil uji sensitivitas kultur bakteri
menggunakan data rekam medis. Uji Chi-Square digunakan untuk menilai
hubungan antar variabel penelitian.
Sampel dalam penelitian ini adalah 43 responden, dengan responden
terbanyak pada kelompok usia 40-59 tahun (n=24, 55,8%) dan mayoritas
berpendidikan terakhir SMA/sederajat (n=18, 41,9%). Perilaku swamedikasi
antibiotik mayoritas pada kategori baik (n=25, 58,1%). Untuk hasil uji sensitivitas
kultur bakteri tertinggi yaitu resisten sebanyak 39 responden (90,7%) dengan
bakteri terbanyak yaitu Escherichia coli (n=11, 25,6%). Hasil uji sensitivitas kultur
bakteri berdasarkan golongan, terdapat 3 golongan dengan hasil resisten terbanyak
yaitu sulfonamide, fluoroquinolone, dan sefalosporin. Hasil uji analisis statistik
bivariat dari kedua variabel adalah 0,628; 0,405; 0,085; 0,818; 0,112; dan 0,480
(p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara perilaku
swamedikasi antibiotik dengan kejadian resistensi secara keseluruhan maupun
berdasarkan golongan. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui penggunaan antibiotik dan hubungannya dengan resistensi
antibiotik secara langsung dikalangan masyarakat.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1542]