dc.description.abstract | Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman
hortikultura tergolong tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan di Indonesia
terutama di daerah tropis. Budidaya tanaman cabai rawit menimbulkan
permasalahan yaitu produktivitas yang semakin menurun, salah satu faktor
disebabkan oleh kurangnya kebutuhan unsur hara. Pemenuhan kebutuhan unsur
hara bagi tanaman cabai rawit dilakukan dengan memberikan kompos kulit kopi
dan pupuk NPK Mutiara 16 – 16 – 16. Kompos kulit kopi memberikan pengaruh
yang baik untuk meningkatkan kualitas fisik, biologi dan kimia tanah. Pupuk NPK
Mutiara 16 – 16 – 16 adalah salah satu pupuk anorganik yang memiliki
kandungan unsur hara makro N,P,K yang sangat diperlukan oleh tanaman.
Penelitian diksanakan dalam dua tahap percobaan secara
berkesinambungan. Pada percobaan pertama diuji kandungan kompos kulit kopi
dan tanah yang akan digunakan. Prosedur penelitian dengan pemilihan benih cabai
rawit, penyemaian, persiapan, penyediaan media tanam, penanaman, pemupukan,
pemeliharaan. Kompos kulit kopi diberikan secara langsung terhadap media
tanam sesuai dengan takaran yang telah ditentukan, variabel yang diamati meliputi
tinggi tanaman dan jumlah daun. Penelitian selanjutnya dilakukan setelah
tanaman memasuki umur 40 HST dengan mengamati pertumbuhan vegetatif
tanaman cabai rawit meliputi berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah
akar, berat kering akar, diameter batang, serapan P.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruhi pengaruh pemberian
kompos kulit kopi dan pupuk NPK Mutiara 16 – 16 – 16 terhadap serapan P dan
pertumbuhan cabai rawit. Penelitian yang dilakukan dengan Rancangan Acak
Lengkap dua faktorial (RAL), beda antar perlakuan diuji dengan Duncan pada
taraf 5%. Dilakukan 3 ulangan dengan faktor pertama kompos kulit kopi yang
terdiri dari 3 taraf yaitu 0 g (P0), 250 g (P1), 500 G (P2). Faktor kedua pupuk
NPK Mutiara 16 – 16 – 16 yang terdiri dari 3 taraf yaitu 0 g (P0), 1,25 g (P1), 2,5
g (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi kombinasi perlakuan
kompos kulit kopi dan pupuk NPK Mutiara 16 – 16 – 16 berpengaruh nyata
terhadap parameter berat kering akar dengan perlakuan K2P2 sebagai perlakuan
terbaik.
Pemberian kompos kulit kopi meningkatkan serapan P, berat basah tajuk,
berat kering tajuk, diameter batang, berat basah akar dan berat kering akar. Terjadi
pada pemberian perlakuan dosis 500 g kompos kulit kopi. Pemberian pupuk NPK
Mutiara 16 – 16 – 16 meningkatkan berat kering tajuk, jumlah daun dan tinggi
tanaman, terlihat bahwa peningkatan terjadi pada perlakuan 2,5 g pupuk NPK
Mutiara 16 – 16 – 16. | en_US |