Pengaruh Model Prject-Based Learning terhadap Creative Performance Siswa SMP pada Pembelajaran IPA
Abstract
Kemampuan berpikir kreatif sangat penting dalam menghadapi masalah
IPA karena memungkinkan siswa menghasilkan ide-ide baru. Namun, berpikir
kreatif saja tidak cukup jika tidak dapat direalisasikan secara nyata. Creative
performance adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan saat ini karena
memungkinkan siswa merealisasikan ide-ide yang telah dihasilkan. Creative
performance melibatkan pengembangan solusi unik dan penerapannya dalam
berbagai konteks, sehingga kemampuan ini sangat erat kaitannya dengan aspek
psikomotorik siswa. Terdapat 3 indikator pada creative perfromance yaitu novelty,
resolution, dan elaboration & synthesis. Selama pandemi COVID-19,
pembelajaran daring menghambat pengembangan keterampilan psikomotorik,
termasuk kemampuan ini. Maka dari itu, siswa kurang terlatih dalam hal
psikomotoriknya dalam merealisasikan ide kreatif secara nyata. Pembelajaran
berbasis praktik, seperti Project-Based Learning (PjBL) menjadi salah satu
pendekatan efektif untuk mengasah creative performance. Melalui proyek-proyek
kompleks, siswa diajak tidak hanya berpikir kreatif tetapi juga merealisasikan solusi
secara langsung. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan
model Project-Based Learning bisa mempengaruhi creative performance siswa
SMP pada pembelajaran IPA.
Quasi-eksperimen adalah salah satu jenis penelitian yang digunakan pada
penelitian ini. Desain penelitian yang digunakan merupakan posttest-only control
group design. Desain tersebut dipilih karena memungkinkan peneliti untuk
membandingkan hasil pembelajaran antara kelompok siswa yang mendapatkan
perlakuan tertentu dengan kelompok kontrol diajarkan menggunakan ajaran guru
seperti biasa (konvensional). Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa kelas
VIII, yaitu kelas A sebagai kelas eksperimen yang mengaplikasikan model pembelajaran PjBL dan kelas B sebagai kelas kontrol yang menjalani pembelajaran
seperti pada umum siswa tersebut jalani. Analsis data yang digunakan salah satunya
adalah independent sample t-test, dengan menggunakan IBM SPSS versi 27.
Creative performance siswa dapat ditingkatkan ketika mereka terlibat
dalam tahap sintak PjBL yaitu perencanaan, pembuatan proyek, dan tahap
pengujian. Pada tahap perencanaan, siswa diberikan kesempatan untuk merancang
ide-ide baru dalam menyelesaikan persoalan yang ada, mulai dari membuat sketsa
proyek hingga merancang langkah-langkah kerja yang jelas. Pada tahap ini siswa
memiliki kecenderungan menghasilkan ide-ide baru sehingga kebaruan (novelty)
siswa bisa tinggi. Ide kreatif yang dihasilkan pada tahap perencanaan proyek siswa
akan di eksekusi pada tahap pembuatan proyek di kelas eksperimen, dimana guru
juga berperan aktif dalam memantau jalannya proyek. Maka dari itu, pada indikator
resolusi (resolution) memiliki skor tinggi, dikarenakan monitoring guru berperan
penting untuk keberhasilan produk yang dilakukan siswa. Pada tahap pengujian,
guru memberi peluang kepada siswa guna melakukan pengujian produk. Guru
melakukan kegiatan seperti peninjauan ulang sekaligus menjelaskan konsep pada
proyek tersebut, sehingga keseluruhan siswa akan benar-benar memahami produk
tersebut. Maka dari itu nilai dari elaboration & synteshis mendapatkan kategori
tinggi pada kelas eksperimen. Meskipun secara nominal indikator tersebut masih
lebih rendah dari kelas kontrol, tetapi pada indikator tersebut masih membuktikan
bahwa masih ada pada kategori “Tinggi”. Sehingga, bisa dikatakan elaboration &
synteshis di kelas eksperimen masih bisa menyamai dengan kelas kontrol.
Project-Based Learning (PjBL) sangat berpengaruh signifikan terhadap
creative performance siswa SMP. Hasil uji statistik independent sample t-test
menunjukkan nilai signifikansi yaitu 0.000. Sehingga dapat dikatakan nilai tersebut
kurang dari 0.05. Hasil tersebut dapat disimpulkan dengan hipotesis nol dapat
ditolak dan hipotesis alternatif dapat diterima. Sehingga, temuan ini
mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik dan dapat
dikatakan bahwa penerapan antara kelompok siswa yang diajarkan menggunakan
model Project-Based Learning (PjBL) memiliki pengaruh terhadap creative performace siswa SMP pada pembelajaran IPA.