Gambaran Kesadahan (CaCO3) Air Sumur dan Kandungan Kalsium Oksalat (CaC2O4) pada Urine Masyarakat (Studi Kasus di Dusun Kapuran, Desa Grenden, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember)

Abstract

Pendahuluan: Air merupakan kebutuhan esensial bagi kehidupan, namun kualitasnya harus dipertimbangkan dengan cermat, khususnya terkait dengan tingkat kesadahan (CaCO₃). Tingkat kesadahan air yang tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu saluran kemih, yang ditandai dengan adanya kalsium oksalat (CaC₂O₄) dalam urin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kesadahan air sumur serta kandungan kalsium oksalat dalam urin penduduk di Dusun Kapuran, Desa Grenden, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Metode: Pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Studi ini melibatkan 30 responden yang dipilih melalui stratified random sampling dan menganalisis sampel air dari tiga sumur untuk menilai tingkat kesadahan. Hasil: Temuan menunjukkan bahwa seluruh sampel air sumur termasuk dalam kategori "sangat keras" (>180 mg/L), dengan tingkat kesadahan tertinggi mencapai 500 mg/L. Sebagian besar responden (76,7%) mengonsumsi setidaknya 2 liter air per hari, dan 43,3% dinyatakan positif mengandung kalsium oksalat dalam urin. Selain itu, kedekatan dengan Gunung Sadeng berhubungan dengan persentase hasil positif kalsium oksalat yang lebih tinggi, menunjukkan adanya keterkaitan antara kesadahan air dan risiko batu saluran kemih. Kesimpulan: Konsumsi air dengan tingkat kesadahan yang sangat tinggi dapat berkontribusi terhadap pembentukan batu saluran kemih pada penduduk. Oleh karena itu, metode pengolahan air yang lebih baik serta edukasi kesehatan masyarakat mengenai konsumsi air yang aman sangat diperlukan untuk mengurangi potensi risiko kesehatan.