Show simple item record

dc.contributor.authorDEWI, Azizah Kharisma
dc.date.accessioned2025-07-10T06:31:50Z
dc.date.available2025-07-10T06:31:50Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.nim211610101083en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127269
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 10 Juli 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKebakaran merupakan bencana yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada lingkungan maupun tubuh korban. Saat terjadi kebakaran tubuh akan mengalami perubahan secara fisik. Identitas korban akan sulit dikenali secara visual dan beberapa biometrik memiliki kegunaan yang terbatas setelah kematian korban. Proses identifikasi dapat dibantu oleh ahli forensik. Peran odontologi forensik diharapkan mampu membantu proses identifikasi karena kondisi gigi dinilai masih memiliki keakuratan yang tinggi sebagai barang bukti. Korban kebakaran memiliki kemungkinan menggunakan gigi tiruan. Jumlah pengguna gigi tiruan di Indonesia sebesar 5,5% dan pengguna gigi tiruan sebagian lepasan sebesar 3,5%. Nilon termoplastik merupakan salah satu bahan untuk basis yang banyak digemari karena estetikanya yang baik, ringan, dan sifatnya yang lentur. Nilon termoplastik merupakan polimer yang berasal dari hasil kondensasi antara diamina dan asam dibasa. Anasir gigi dapat menggunakan bahan porselen karena memiliki biokompatibilitas dan kekuatan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan fisik gigi tiruan berbasis nilon termoplastik dengan anasir porselen yang terdiri dari perubahan bentuk dan kekasaran permukaan yang terjadi setelah dilakukan pemanasan pada suhu tinggi. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan menggunakan desain the pretest-posttest control group design. Perubahan bentuk diinterpretasi dengan teknik superimposisi sedangkan perubahan kekasaran permukaan diukur dengan alat kosaka roughness tester SE800. Penelitian ini menggunakan empat kelompok sampel gigi tiruan berbasis nilon termoplastik dengan anasir porselen dengan masing-masing kelompok terdiri dari empat sampel. Penelitian dilakukan dengan mengamati bentuk sampel dan mengukur kekasaran permukaan sebelum pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan rentang suhu 32°C-288°C, 32°C-319°C, 32°C-412°C, dan 32°C-800°C untuk masing-masing kelompok. Bentuk sampel diamati dan kekasaran permukaannya diukur setelah dilakukan pemanasan. Bentuk dan kekasaran permukaan sampel sebelum dan sesudah pemanasan dibandingkan pada setiap kelompok sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gigi tiruan berbasis nilon termoplastik dengan anasir porselen mengalami perubahan bentuk setelah dilakukan pemanasan. Perubahan bentuk sampel terjadi setelah gigi tiruan berbasis nilon termoplastik dengan anasir porselen dipanaskan menggunakan oven dari suhu ruang hingga suhu 288oC, 319oC, 412oC, dan 800°C. Pengukuran perubahan kekasaran permukaan gigi tiruan berbasis nilon termoplastik dengan anasir porselen menunjukkan hasil tidak terdapat perbedaan signifikan setelah diukur menggunakan alat kosaka roughness tester SE800. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan fisik berupa perubahan bentuk pada gigi tiruan berbasis nilon termoplastik dengan anasir porselen setelah dipanaskan pada suhu tinggi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectGigi Tiruanen_US
dc.subjectNilon Termoplastiken_US
dc.subjectAnasir Porselenen_US
dc.subjectPaparan Suhuen_US
dc.subjectIdentifikasi Forensiken_US
dc.titlePerubahan Fisik Gigi Tiruan Berbasis Nilon Termoplastik dengan Anasir Porselen akibat Paparan Suhu Tinggi untuk Identifikasi Forensiken_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Dwi Kartika Apriyono, M. Kes, Sp. OF. (K)en_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Amandia Dewi Permana Shita, M. Biomeden_US
dc.identifier.validatorrevaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record