Perubahan Fisik Gigi Tiruan Berbasis Nilon Termoplastik dengan Anasir Porselen akibat Paparan Suhu Tinggi untuk Identifikasi Forensik
Abstract
Kebakaran merupakan bencana yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada
lingkungan maupun tubuh korban. Saat terjadi kebakaran tubuh akan mengalami
perubahan secara fisik. Identitas korban akan sulit dikenali secara visual dan beberapa
biometrik memiliki kegunaan yang terbatas setelah kematian korban. Proses
identifikasi dapat dibantu oleh ahli forensik. Peran odontologi forensik diharapkan
mampu membantu proses identifikasi karena kondisi gigi dinilai masih memiliki
keakuratan yang tinggi sebagai barang bukti. Korban kebakaran memiliki
kemungkinan menggunakan gigi tiruan. Jumlah pengguna gigi tiruan di Indonesia
sebesar 5,5% dan pengguna gigi tiruan sebagian lepasan sebesar 3,5%. Nilon
termoplastik merupakan salah satu bahan untuk basis yang banyak digemari karena
estetikanya yang baik, ringan, dan sifatnya yang lentur. Nilon termoplastik merupakan
polimer yang berasal dari hasil kondensasi antara diamina dan asam dibasa. Anasir gigi
dapat menggunakan bahan porselen karena memiliki biokompatibilitas dan kekuatan
yang baik.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan fisik gigi tiruan berbasis
nilon termoplastik dengan anasir porselen yang terdiri dari perubahan bentuk dan
kekasaran permukaan yang terjadi setelah dilakukan pemanasan pada suhu tinggi.
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan
menggunakan desain the pretest-posttest control group design. Perubahan bentuk
diinterpretasi dengan teknik superimposisi sedangkan perubahan kekasaran permukaan
diukur dengan alat kosaka roughness tester SE800. Penelitian ini menggunakan empat
kelompok sampel gigi tiruan berbasis nilon termoplastik dengan anasir porselen
dengan masing-masing kelompok terdiri dari empat sampel. Penelitian dilakukan
dengan mengamati bentuk sampel dan mengukur kekasaran permukaan sebelum pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan rentang suhu 32°C-288°C, 32°C-319°C,
32°C-412°C, dan 32°C-800°C untuk masing-masing kelompok. Bentuk sampel
diamati dan kekasaran permukaannya diukur setelah dilakukan pemanasan. Bentuk dan
kekasaran permukaan sampel sebelum dan sesudah pemanasan dibandingkan pada
setiap kelompok sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gigi tiruan berbasis nilon termoplastik
dengan anasir porselen mengalami perubahan bentuk setelah dilakukan pemanasan.
Perubahan bentuk sampel terjadi setelah gigi tiruan berbasis nilon termoplastik dengan
anasir porselen dipanaskan menggunakan oven dari suhu ruang hingga suhu 288oC,
319oC, 412oC, dan 800°C. Pengukuran perubahan kekasaran permukaan gigi tiruan
berbasis nilon termoplastik dengan anasir porselen menunjukkan hasil tidak terdapat
perbedaan signifikan setelah diukur menggunakan alat kosaka roughness tester SE800.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadi
perubahan fisik berupa perubahan bentuk pada gigi tiruan berbasis nilon termoplastik
dengan anasir porselen setelah dipanaskan pada suhu tinggi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2133]