Show simple item record

dc.contributor.authorHisyam, Nur Adhim
dc.date.accessioned2025-07-09T02:07:12Z
dc.date.available2025-07-09T02:07:12Z
dc.date.issued2025-01-09
dc.identifier.nim190110401087en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127251
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 9 Juli 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractProvinsi Jawa Timur merupakan salah satu penyumbang angka perkawinan dini terbesar di Indonesia hingga menyebabkan dispensasi perkawinan. Ada banyak hal berbahaya dampak dari pernikahan usia dini baik dari kesehatan maupun psikologis, diantaranya adalah risiko bayi lahir stunting. Selain itu, banyaknya kasus pernikahan dini dapat menimbulkan polemik baru yaitu kemiskinan. Kemiskinan menjadi masalah sosial yang kompleks dan bersifat multidimensionl bagi banyak negara di dunia, terutama di negara berkembang, tak terkecuali Indonesia. Fenomena pernikahan dini dan kemisikinan menarik untuk dibicarakan karena masih menjadi isu besar di Indonesia, khususnya di wilayah Tapal Kuda (Lumajang, Probolinggo, Jember, Situbondo, Bondowoso). Film mengomunikasikan informasi dan ide, dan mereka menunjukkan kepada kita tempat dan cara kehidupan yang mungkin tidak kita ketahui, (Bordwell, 2019:2). Maaf Bapak Salah Jalan bercerita tentang usaha bapak membeli susu untuk anaknya di tengah pandemi covid-19 yang membuatnya kesusahan mencari pekerjaan dan uang untuk membeli susu. Dalam film ini pengkarya mengambil peran sebagai penyunting gambar atau editor dengan menggunakan konsep parallel editing untuk membangun nsur dramatik film. Dalam membangun unsur dramatik dan emosi di dalam sebuah film tidak cukup melalui unsur naratif saja, melainkan harus didukung melalui unsur sinematik seperti penataan gambar, suara, warna, artistik, dan tentunya penyuntingan gambar. Teknik Parallel editing yang diterapkan pengkarya membantu konsep sinematografi yang diterapkan pada film Maaf Bapak Salah Jalan yakni angle kamera subjektif. Dengan menggunakan konsep parallel editing, pengkarya menyampaikan pesan yang tak hanya terdengar, tetapi juga terlihat. Keseluruhan proses dijalankan dengan tujuan mencapai keselarasan konsep yang telah dipilih,serta memastikan kemampuan film dalam menyampaikan pesan dengan tepat melalui mediumnya. Sebuah film bukan sekadar rangkaian adegan, melainkan karya seni dinamis yang berbicara melalui bahasa universal audio visual, menyentuh jiwa dan merangkul imajinasi penonton.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dwi Haryanto, S.Sn., M..Sn. Dosen Pembimbing Anggota : Denny Antyo Hartanto, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectPenerapan Parallel Editingen_US
dc.subjectMembangun Unsur Dramatiken_US
dc.subjectFilm Fiksi Maaf Bapak Salah Jalanen_US
dc.titlePenerapan Parallel Editing dalam Membangun Unsur Dramatik pada Film Fiksi Maaf Bapak Salah Jalanen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTelevisi dan Filmen_US
dc.identifier.pembimbing1Dwi Haryanto, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.identifier.pembimbing2Denny Antyo Hartanto, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 11 Februari,2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record