Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Camat di Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja
terhadap kinerja Camat di Kabupaten Banyuwangi. Kinerja meliputi beberapa factor,
diantaranya adalah factor yang disampaikan oleh (Kasmir, 2016; Afandi, 2021; Albert
dan Widjaja, 2012; Galton dan Simon; Jaennudin dan Chairunisa, 2015) yakni
kemampuan, pengetahuan, rancangan kerja, kepribadian, motivasi kerja lingkungan
kerja, disiplin kerja, minat kerja, persepsi dan Pendidikan dan pelatihan. Kinerja
umumnya digunakan untuk mengukur keandalan sumber daya manusia yang terdapat di
suatu organisasi. Bentuk organisasi salah satunya yakni organisasi pemerintahan.
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu contoh organisasi di bidang
pemerintahan. Kabupaten Banyuwangi memiliki 25 Kecamatan yang dipimpin oleh
seorang Camat. Pada tahun 2023 Kabupaten Banyuwangi meraih nilai A pada SAKIP
dan LAKIP. Perolehan nilai tersebut mengindikasikan bahwa sinergritas antar tingkatan
structural yang berada di Kabupaten Banyuwangi berada dalam kondisi yang baik.
Sinergritas tersebut tidak terlepas dari kinerja Camat yang membantu pemeritah daerah
Banyuwangi untuk mengelola daerahnya dalam berbagai aspek. Kinerja Camat di
Kabupaten Banyuwangi dinilai tahunan. Penilaian ini ditujukan untuk mengetahui
seberapa tinggi tingkat keandalan Camat dalam mengerjakan tugasnya.
Variabel motivasi kerja dalam penelitian ini menggunakan teori kebutuhan
menurut Abraham Maslow dengan 5 indikator yakni kebutuhan fisiologis, kebuthan rasa
aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Variabel
disiplin kerja dalam penelitian ini menggunakan pendapat dari Irwanto dan Melinda
(2015) dan indicator menurut Rivai (2005) yakni kehadiran, ketaatan pada peraturan
kerja, ketaatan pada standar kerja, tingkat kewaspadaan tinggi, dan bekerja etis Sedangkan variabel kinerja menggunakan pendapat dari Prawirosentono (1999) dan
indicator menurut Kasmir (2006) yakni kualitas, kuantitas, waktu, dan hubungan antar
perseorangan. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis
penilitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 25 Camat dengan sampel
sejumlah 20 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
metode simple random sampling. Uji kelayakan dan kualitas data menggunakan SPSS
versi 25. Selanjutnya untuk menguji hipotesis menggunakan uji parsial (t) dan uji
simultan (F).
Hasil penelitian menunjukkan hasil valid dan reliabel pada setiap item
pernyataan yang disebarkan kepada 20 responden. Uji normalitas menunjukkan nilai
signifikansi X1 0,142 dan X2 0,009. Uji multikolinearitas menunjukkan hasil X1 nilai
tolerance 0,568 > 0,100 dan VIF 1.760 < 10. Uji multikolinearitas X2 menunjukkan
hasil nilai tolerance 0,568 > 0,100 dan VIF 1.760 < 10. Uji heterokedastisitas
menunjukkan X1 0,985 > 0,05 dan X2 0,957 > 0,05. Analisis regresi linier berganda
menunjukkan nilai Y = 1.122 + 0.491X1 + 0.180X2. uji parsial (t) menunjukkan hasil
signifikan X1 0,000 < 0,05 dan thitung 4,357 > 2.10092 sedangkan nilai signfikan X2
0,218 > 0,05 dan thitung 1,278 < 2,10092. Disimpulkan bahwa secara parsial variabel
motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja hal ini menolak H0 dan menerima H1
sedangkan variabel disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja hal ini menolak
H1 dan dan menerima H0. Uji simultan (F) menunjukkan hasil signifikansi 0,000 < 0,05
dan Fhitung 22.645 > 13,404. Disimpulkan bahwa secara simultan variabel motivasi
kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja hal ini menolak H0 dan menerima
H3. Kedua variabel independent dalam penelitian ini menunjukkan nilai sumbangan
terhadap variabel dependen sebesar 61% sesuai dengan uji determinasi yang telah
dilakukan.