Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu Pemberian Hormon Giberelin Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum l.)
Abstract
Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan tanaman hortikultura yang
mempunyai peran dan manfaat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan di
Indonesia. Produksi tomat pada tahun 2017 mencapai 66.758 ton, tahun 2018
produksi tomat mengalami penurunan sebesar 65.585 ton, pada tahun 2019
produksi tomat kembali meningkat yaitu 74.558 ton, tahun 2020 hasil produksi
tomat mencapai 83.920 ton, sedangkan tahun 2021 produksi tomat mencapai
93.121 ton. Berdasarkan data tersebut produksi tomat setiap tahunnya mengalami
fluktuatif. Faktor yang memungkinkan terjadinya penurunan produksi tomat yaitu
hama dan penyakit, masalah pemasaran hasil panen, hingga penerapan teknik
budidaya kurang tepat. Solusi yang dilakukan yaitu dengan pemberian zat
pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
dan interval waktu pemberian hormon giberelin terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman tomat beserta interaksi antara keduanya. Rancangan Acak Lengkap
(RAL) faktorial diterapkan dengan dua faktor : konsentrasi giberelin (0, 50, 100,
150 ppm) dan interval waktu pemberian giberelin (15, 20 dan 25 hari sekali)
dengan total 36 unit percobaan. Parameter yang diukur meliputi tinggi tanaman,
jumlah daun, jumlah bunga, diameter buah, jumlah buah segar per tanaman, bobot
segar per buah, berat segar buah per tanaman, dan volume buah. Data di analisis
menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan dilakukan uji DMRT
dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi
giberelin 100 ppm berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter buah,
bobot segar per buah, dan volume buah, sedangkan interval waktu pemberian
giberelin 25 hari sekali berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah buah segar
per tanaman serta tidak terdapat interaksi antara keduanya.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4422]