Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi AgNPs Daun Kesambi dan Siprofloksasin Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Abstract
Penyakit infeksi merupakan masalah utama yang sering terjadi di negara berkembang
yang dapat diobati dengan antibiotik. Penemuan dan pengembangan antibiotik berbasis
nanoteknologi selama abad ke-20 memiliki peran signifikan dalam melawan infeksi bakteri.
Penawaran nanopartikel sebagai pembawa agen antibakteri memiliki beberapa keuntungan,
yakni peningkatan bioavailibilitas, pengurangan kemungkinan toksisitas obat, dan akumulasi
obat sub-terapeutik. Nanopartikel perak (AgNPs) merupakan salah satu nanopartikel yang
berperan dalam aktivitas antibakteri. Mekanisme AgNPs sebagai antibakteri yaitu dengan
memodifikasi membran bakteri luar, menembus, dan mengganggu permeabilitas membran
sehingga akan menghambat proliferasi bakteri. Green synthesis AgNPs merupakan sintesis
nanopartikel dengan menggunakan bioreduktor alami seperti ekstrak tanaman. Kandungan
metabolit sekunder pada ekstrak tanaman dapat berfungsi sebagai agen pereduksi dan
capping agent. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bioreduktor dan capping
agent adalah daun kesambi (Schleichera oleosa (L) Merr). Ekstrak air daun kesambi
diketahui memiliki kandungan fenolik yang dapat berperan sebagai antibakteri. Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu melakukan sintesis AgNPs
menggunakan ekstrak daun kesambi, mengkarakterisasi AgNPs, dan menguji aktivitasnya
sebagai antibakteri.
Sintesis AgNPs dilakukan dengan perbandingan 2:1:6 (v/v) dengan komposisi AgNO3
: ekstrak air daun kesambi : akuabides selama 25 menit suhu 55°C. Karakterisasi
spektrofotometri UV-Vis menunjukkan AgNPs terbentuk pada panjang gelombang
maksimum 418 nm dengan absorbansi 0,9362. Mikroskop SEM mengkonfirmasi bahwa
AgNPs yang terbentuk memiliki morfologi tidak beraturan dengan rentang ukuran partikel
72,39 – 90,15 nm. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan dalam bentuk AgNPs tunggal,
diameter zona hambat yang terbentuk lebih tinggi terhadap bakteri S.aureus daripada E.coli
dengan hasil berturut-turut untuk volume 5, 10, dan 15 µL sebesar 8,184 ± 0,167; 9,929 ±
0,499; dan 10,430 ± 0,903. Untuk kombinasi AgNPs dan antibiotik siprofloksasin, diameter
zona hambat yang terbentuk lebih tinggi terhadap bakteri E.coli daripada S.aureus dengan hasil yaitu berturut-turut untuk volume 5, 10, dan 15 µL sebesar 9,223 ± 1,805; 13,407 ±
0,385; dan 17,575 ± 2,798. Untuk hasil perbandingan uji aktivitas antibakteri antara AgNPs
tunggal dengan kombinasi AgNPs dan antibiotik siprofloksasin menunjukkan bahwa AgNPs
tunggal memiliki aktivitas antibakteri yang lebih efektif terhadap bakteri S.aureus.
Sedangkan kombinasi AgNPs dan antibiotik siprofloksasin memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih efektif terhadap bakteri E.coli
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1560]