dc.description.abstract | Belajar matematika dapat dipergunakan dalam pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan
untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dari sekumpulan objek. Proses belajar mengajar hendaknya selalu mengikutkan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan siswa antara lain kemampuan mengamati, menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep, merencanakan dan melaksanakan serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.
Pengajaran Matematika di SMP Negeri 1 Rambipuji, khususnya pada kelas VIIB masih berpusat pada guru, sehingga komunikasi yang terjadi lebih banyak bersifat searah yakni hanya guru yang sering berbicara, sehingga praktis siswa lebih banyak diam. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Matematika kelas VIIB SMPN 1 Rambipuji menyatakan bahwa proses pembelajaran Matematika yang
dilakukan selama ini lebih sering menggunakan model ceramah. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana penerapan model Elaborasi ini serta apakah akan memberikan hasil yang memuaskan apabila
diterapkan pada mata pelajaran Matematika.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan adalah (1) Bagaimanakah penerapan pembelajaran Model Elaborasi pada Pokok Bahasan Segi Empat Siswa Kelas VIIB SMPN 1 Rambipuji Tahun Ajaran 2008/2009? (2) Apakah terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa pada Pokok Bahasan Segi Empat Siswa Kelas VIIB SMPN 1 Rambipuji Tahun Ajaran 2008/2009? Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian
tersebut adalah (1) Mengetahui penerapan pembelajaran Model Elaborasi pada Pokok Bahasan Segi Empat Siswa Kelas VIIB SMPN 1 Rambipuji Tahun Ajaran 2008/2009 (2) Mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa pada Pokok Bahasan Segi Empat Siswa Kelas VIIB SMPN 1 Rambipuji Tahun Ajaran 2008/2009.
Pembelajaran kooperatif dengan model Elaborasi dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan karena tanpa selalu dituntun oleh guru yaitu dengan cara membuat rangkuman yang kemudian dapat dimengerti tahap demi tahap oleh siswa sehingga tidak akan cepat hilang dari ingatan, serta dapat meningkatkan kreatifitas siswa untuk memecahkan problem dalam penyelesaian soalsoal lembar kerja siswa yang telah diberikan secara mandiri. Selain itu, pembelajaran kooperatif membuat bersosialisasi antar siswa menjadi terbangun sehingga menumbuhkan rasa menghargai pendapat orang lain serta dengan cara berdiskusi kelompok guru tidak lagi mendominasi pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian penerapan pembelajaran elaborasi sudah cukup baik walau belum begitu optimal. Sedangkan berdasar hasil analisa tes akhir I dan tes akhir II siswa kelas VIIB dapat diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal untuk penerapan pembelajaran matematika dengan model elaborasi, pada tes akhir I terdapat 11 siswa yang tidak tuntas dan pada tes akhir II terdapat 6 orang yang tidak tuntas dari 40 orang siswa. Adapun persentase ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 72.5% untuk tes akhir I dan 85% untuk tes akhir II. | en_US |