Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lam.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan Dan Pemanfaatannya Sebagai Book Chapter
Abstract
Potensi ekstrak biji nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) sebagai
alternatif terapi hiperglikemia lebih aman dibandingkan obat farmakologis seperti
metformin dan glibenklamid yang diketahui memiliki efek samping. Hiperglikemia
merupakan kondisi peningkatan kadar glukosa darah akibat resistensi insulin.
Ekstrak biji nangka dipilih karena kandungan bioaktif seperti flavonoid, saponin,
alkaloid, terpenoid, dan steroid, dengan flavonoid sebagai komponen utama yang
memiliki sifat antioksidan untuk melindungi sel beta pankreas, meningkatkan
sensitivitas insulin, dan menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian eksperimental
ini melibatkan tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan untuk
mensimulasikan kondisi hiperglikemia. Tikus dibagi menjadi enam kelompok: K(
) (aloksan dan akuades), K(+) (aloksan dan glibenklamid 0,09 mg/kgBB), P1
(ekstrak biji nangka 100 mg/kgBB), P2 (200 mg/kgBB), P3 (300 mg/kgBB), dan
P4 (400 mg/kgBB). Analisis statistik menggunakan ANOVA dan uji Duncan
menunjukkan perbedaan signifikan kadar glukosa darah (p<0,05) antar kelompok
pada hari ke-24. Kelompok P2 menunjukkan penurunan kadar glukosa darah paling
efektif dibandingkan kelompok lainnya. Hasil penelitian ini divalidasi dalam
bentuk book chapter yang memperoleh nilai kelayakan 87,7%.