Show simple item record

dc.contributor.authorCHOIRIAH, Nikmatul Indah
dc.date.accessioned2025-06-29T13:59:43Z
dc.date.available2025-06-29T13:59:43Z
dc.date.issued2024-09-30
dc.identifier.nim182310101061en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126813
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 26 Juni 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKatarak merupakan salah satu penyakit mata yang banyak dijumpai pada masyarakat. Katarak yang paling banyak dijumpai adalah katarak senilis, yakni kondisi kelainan mata, dimana terjadi penurunan progresif pada usia lebih dari 50 tahun yang menyebabkan kekeruhan pada lensa mata. Kekeruhan pada lensa mata terjadi akibat adanya denaturasi protein atau hidrasi pada lensa sehingga menyebabkan pandangan kabur. Denaturasi protein menyebabkan perubahan warna lensa mata menjadi kuning atau kecoklatan. Hal ini mengakibatkan fungsi lensa menjadi terhambat dalam memfokuskan cahaya untuk mencapai retina. Salah satu penyebab terjadinya katarak senilis adalah gaya hidup. Gaya hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi terjadinya katarak senilis pada masyarakat yang berusia lanjut. Tingginya gaya hidup yang buruk berdampak pada tingkat keparahan katarak senilis (insipien, imatur, matur, hipermatur). Beberapa gaya hidup buruk yang berpotensi menyebabkan katarak meliputi kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol, makanan tidak sehat, radiasi sinar matahari kurang berolahraga dan stres. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan gaya hidup terhadap stadium katarak senilis di poli mata Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel independen (gaya hidup) dan variabel dependen (stadium katarak senilis). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik quota sampling. Populasi pada penelitian ini adalah pasien katarak senilis berusia 51-70 tahun yang berkunjung atau melakukan pemeriksaan mata di poli mata Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember dengan jumlah sampel 103 pasien katarak senilis. Pengumpulan data menggunakan hasil pemeriksaan katarak senilis dan kuesioner Simple Lifestyle Indicator Questionnaire terjemahan bahasa Indonesia yang sudah di uji validitas dan reliabilitas. Uji analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kendall Tau c. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas usia pasien katarak senilis 51-60 tahun, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, mayoritas berpendidikan SMP, pekerjaan terbanyak sebagai wiraswasta dan mayoritas responden terpapar sinar matahari ≤ 4 jam/hari. Gaya hidup memiliki hubungan dengan variabel stadium katarak senilis dengan nilai ρ-value 0,000 (<0,05) yang artinya Ha diterima. Nilai koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang berbeda arah antara kedua variabel dengan nilai -0,564 (cukup), artinya semakin sehat gaya hidup maka semakin rendah stadium katarak senilis. Selain itu, indikator gaya hidup seperti diet, olahraga, alkohol, merokok, stres dan terpapar sinar matahari juga berhubungn dengan stadium katarak senilis. Gaya hidup merupakan cara seseorang dalam menjalani kehidupannya yang menyangkut kebiasaan sehari-hari. Kebiasaan menerapkan gaya hidup yang tidak sehat akan berdampak pada kesehatan tubuh seseorang tidak terkecuali dengan mata. Gaya hidup diet, olahraga, konsumsi alkohol, merokok dan tingkat stres merupakan salah satu gaya hidup yang mempengaruhi stadium katarak senilis. Pentingnya mengembangkan pendekatan untuk mencegah keparahan katarak senilis dengan diet seimbang, mengurangi paparan yang menyebabkan stres oksidatif untuk memperlambat perkembangan kekeruhan katarak senilis. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara gaya hidup dengan stadium katarak senilis. Dalam hal ini, perawat berperan penting dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan mata dan melakukan pemeriksaan mata secara berkala. Selain itu, perawat juga berperan penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Ns. Siswoyo, S.Kep. M.Kep. DPA: Ns. Akhmad Zainur Ridla, S.Kep. MAdvN.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectGaya Hidupen_US
dc.subjectKataraken_US
dc.subjectKatarak Senilisen_US
dc.titleHubungan Gaya Hidup Terhadap Stadium Katarak Senilis di Poli Mata Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jemberen_US
dc.title.alternativeCorrelation Between Lifestyle and Senile Cataract Stage at the Eye Clinic, Baladhika Husada Level III Hospital, Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Siswoyo, S.Kep., M.Kep.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Akhmad Zainur Ridla, S.Kep., MAdvN.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Maret 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record