• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) pada Usahatani Kopi Rakyat di Desa Gombengsari Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi

    Thumbnail
    View/Open
    Anisa Dwi Pangestu_201510601069 (3.172Mb)
    Date
    2024-08-06
    Author
    PANGESTU, Anisa Dwi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kopi merupakan komoditas perkebunan yang berperan penting dalam ekspor Indonesia dan menjadi penghasil devisa negara. Luas lahan perkebunan kopi di Indonesia didominasi oleh lahan perkebunan kopi rakyat yang mampu menyumbang sebesar 99,3% produksi kopi nasional dengan luas lahan perkebunan kopi rakyat pada tahun 2022 mencapai 1,25 juta hektare. Provinsi Jawa Timur menempati posisi ke-6 sebagai produsen kopi rakyat tertinggi di Indonesia dengan produktivitas mencapai 795 kg/hektar, berada dibawah Provinsi Bengkulu dan diatas Provinsi Jawa Barat. Kopi di Provinsi Jawa timur diproduksi dari beberapa kabupaten salah satunya adalah Kabupaten Bayuwangi. Kabupaten Banyuwangi menempati posisi ke-2 sebagai produsen kopi tertinggi di Jawa Timur dengan rata-rata produksi kopi rakyat sebesar 12.733,6 ton per tahun. Namun rata-rata pertumbuhan produksi kopi di Kabupaten Banyuwangi masih berada dalam angka negatif yakni sebesar -0,39%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa produksi kopi di wilayah Kabupaten Banyuwangi mengalami penurunan dalam periode tahun 2018 hingga 2022 yang diakibatkan karena anomali iklim dan praktik pertanian yang belum maksimal. Desa Gombengsari yang terletak di Kecamatan Kalipuro, menjadi desa dengan produksi kopi tertinggi pada tahun 2022 dengan produksi mencapai 2.017,4 ton dan luas areal perkebunan kopi sebesar 1.834 hektar. Produktivitas kopi di Desa Gombengsari cenderung meningkat dengan rata-rata produktivitas sebesar 1,08 ton/hektar/tahun. Secara umum rata-rata produktivitas kopi jika dikelola secara optimal dapat mencapai 2,0 ton/hektar/tahun (Herdiani, 2018). Hal ini mengindikasikan bahwa produktivitas kopi rakyat di Desa Gombengsari belum cukup optimal. Solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi adalah dengan mengetahui tingkat penerapan Good Agriculture Practices (GAP) pada usahatani kopi rakyat di Desa Gombengsari. Petani kopi belum sepenuhnya menerapkan GAP, dengan kelemahan dalam pemilihan lokasi, persiapan lahan, sistem pengairan, penanaman, dan pascapanen. Mereka cenderung tidak menggunakan tanaman pelindung, bibit bersertifikat, atau metode panen yang tepat (Yusifa dan Sudarko, 2022). Berdasarkan deskripsi di atas, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui : 1) tingkat penerapan Good Agriculture Practices (GAP) pada usahatani kopi rakyat di Desa Gombengsari, dan 2) faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan Good Agriculture Practices (GAP) pada usahatani kopi rakyat di Desa Gombengsari. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dan analitik, dan pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik cluster sampling dengan memilih 6 kelompok tani kopi di Desa Gombengsari. Tiap kelompok akan diwakili oleh 7 petani yang diambil secara purposive. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan sekunder dengan metode pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah Analisis Skoring berbasis Skala Likert dan Analisis Regresi Linier Berganda. Penelitian menunjukkan hasil bahwa: (1) Tingkat penerapan Good Agriculture Practices (GAP) pada usahatani kopi rakyat di Desa Gombengsari meliputi pemupukan, pemangkasan, pengelolaan penaung, pengendalian hama dan penyakit, dan pengelolaan panen dan pasca panen sebesar 69% tergolong dalam kategori sedang (cukup sesuai). Indikator pengelolaan penaung memiliki persentase penerapan terendah sebesar 51,06%, sedangkan indikator panen dan pasca panen memiliki persentase penerapan tertinggi sebesar 93,65%. (2) faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat penerapan Good Agriculture Practices (GAP) pada usahatani kopi yaitu jumlah anggota keluarga dan pengalaman berusahatani, sedangkan variabel umur, tingkat pendidikan formal, luas lahan, dan keaktifan petani berpengaruh secara tidak signifikan terhadap variabel tingkat penerapan Good Agriculture Practices (GAP) pada usahatani kopi rakyat di Desa Gombengsari.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126616
    Collections
    • UT-Faculty of Agriculture [4401]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository