Show simple item record

dc.contributor.authorSARAFINA, Rafida
dc.date.accessioned2025-06-05T03:08:27Z
dc.date.available2025-06-05T03:08:27Z
dc.date.issued2023-07-25
dc.identifier.nim161510601035en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126489
dc.descriptionValidasi_firli_4_Juni_25 ::: Finalisasi unggah file repositori tanggal 5 Juni 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractSentra pengolahan atau industri singkong banyak terdapat di Kabupaten Bondosowo. Salah satunya adalah sentra penghasil tape yang menonjol di Kabupaten Bondowoso terdapat di Kecamatan Binakal dan Kecamatan Wringin. Varietas singkong yang digunakan untuk membuat tape singkong adalah singkong mentega. Agroindustri Tape Singkong Tiga Bintang adalah salah satu UKM di Kabupaten Bondowoso yang mengolah singkong menjadi tape. Agroindustri Tape Tiga Bintang bukan penghasil singkong, namun agroinsutri tersebut mendapatkan bahan baku dengan cara membeli dari pengepul dari Desa Kerang yaitu Desa Sumber Jeruk, Kecamatan Jambesari DS, Kabupaten Bondowoso. Adanya hal ini menyebabkan agroindustri pernah mengalami kekurangan bahan baku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1). Jumlah persediaan singkong yang ekonomis pada Agroindustri Tape Tiga Bintang di Kabupaten Bondowoso. (2) Tingkat persediaan yang efisien bagi Agroindustri Tape Tiga Bintang di Kabupaten Bondowoso untuk melakukan pemesanan kembali singkong. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method). Metode penelitian menggunakan deskriptif analitis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Economic Order Quantity (EOQ), analisis tingkat pemesanan kembali menggunakan (Reorder Point). Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut: (1) Pemesanan bahan baku pada Agroindustri Tape Tiga Bintang tidak ekonomis karena nilai pemesanan ekonomis (EOQ) lebih kecil dari jumlah pemesanan singkong yang dilakukan oleh agroindustri. Jumlah pemesanan ekonomis (EOQ) adalah sebesar 250.3 kg/pemesanan. Pemesanan singkong yang dilakukan Agroindustri Tape Tiga Bintang adalah sebesar 426 kg/pemesanan. (2) Jumlah pemesanan kembali (ROP) adalah sebesar 426 kg dan kebutuhan bahan baku singkong pada agroindustri adalah 426kg. Jumlah pemesanan kembali singkong pada Agroindustri Tape Tiga Bintang menunjukan tidak terjadi kekurangan singkong, dengan jumlah pemesanan kembali (ROP) sama dengan jumlah pemesanan bahan baku agroindustri.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Djoko Soejono, S.P.,M.P.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectSingkongen_US
dc.subjectAgroindustrien_US
dc.subjectTapeen_US
dc.subjectEconomic Order Quantityen_US
dc.subjectKabupaten Bondowosoen_US
dc.titleAnalisis Persediaan Bahan Baku Singkong pada Agroindustri Tape Tiga Bintang di Kabupaten Bondowosoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Djoko Soejono, S.P., M.P.en_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_4_Juni_25en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record