Show simple item record

dc.contributor.authorHADAETANA, Ahmad Putra
dc.date.accessioned2025-06-04T07:33:29Z
dc.date.available2025-06-04T07:33:29Z
dc.date.issued2023-03-28
dc.identifier.nim192110101099en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126483
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 4 Juni 2025en_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat tuberkulosis dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2022 sampai Maret 2023. Populasi penelitian adalah seluruh pasien rawat jalan di Klinik Asma dan PPOK Rumah Sakit Paru Jember yang berjumlah 332 pasien dengan sampel 264 pasien. Variabel bebas adalah riwayat tuberkulosis. Variabel dependen adalah PPOK. Variabel perancu adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal, dan merokok. Data diperoleh dari rekam medis pasien. Data dianalisis dengan uji korelasi korelasi kontinjensi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang menderita PPOK berada pada usia berisiko (>45 tahun), yaitu 172 orang (92,5%); jenis kelamin laki-laki yaitu 125 (67,2%); memiliki pekerjaan berisiko yaitu sebesar 125 (67,2%); tinggal di perkotaan yaitu 151 (81,2%). Ada hubungan antara riwayat tuberkulosis dengan PPOK sebelum variabel alat dikontrol dengan nilai p = 0,002 < 0,05; Prevalence odds ratio (POR) = 5,795; 95% CI (1.726-19.455), artinya orang yang memiliki riwayat tuberkulosis memiliki risiko 5.795 kali lebih besar untuk menderita PPOK dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat tuberkulosis. Ada hubungan antara riwayat tuberkulosis dengan PPOK setelah dilakukan kontrol terhadap variabel perancu dengan nilai p = 0,002 < 0,05; POR setelah variabel perancu meningkat menjadi 15,359 dengan CI 95% (2,664-88,549) yang berarti bahwa orang dengan riwayat tuberkulosis memiliki risiko 15,359 kali lebih besar untuk menderita PPOK dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat tuberkulosis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jemberen_US
dc.subjectRIWAYAT TUBERKULOSISen_US
dc.subjectVARIABEL PERANCUen_US
dc.subjectKABUPATEN JEMBERen_US
dc.subjectPENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)en_US
dc.titleHubungan Riwayat Tuberkulosis dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Adistha Eka Noveyani, S.KM., M.P.H.en_US
dc.identifier.pembimbing2Adistha Eka Noveyani, S.KM., M.P.H.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record