dc.description.abstract | Lahan rawa merupakan ekosistem lahan basah yang terletak diantara lahan
daratan dan lahan perairan. Lahan rawa dibedakan menjadi dua yaitu rawa pasang
surut dan lahan rawa lebak. lahan rawa pasang surut memiliki potensi dalam
dilakukan budidaya tanaman, jenis tanah yang berada di lahan rawa pasang surut
yaitu tanah gambut. Sifat kimia tanah pada tanah gambut yaitu memiliki tingkat
kemasaman tanah yang disebabkan oleh hujan yang deras, drainase yang kurang
baik, sehingga air menggenang terus menerus dan dekomposisi lama. Hal tersebut
yang menjadi faktor pembatas dalam budidaya tanaman salah satunya tanaman
hortikultura. Salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan yaitu
tanaman terong. Oleh sebab itu, perlu dilakukan proses pengolahan lahan rawa
pasang surut dengan baik untuk meningkatkan produktivitas dalam budidaya di
tanah rawa pasang surut. Upaya peningkatan produksi tanaman terong dilokasi
lahan rawa pasang surut dapat dilakukan dengan memperbaiki kesuburan tanah
diantaranya meningkatkan pH tanah. Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan
menggunakan pupuk dolomit, sehingga dapat meningkatkan pH tanah rawa
pasang surut agar sesuai dengan syarat tumbuh suatu tanaman.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2023 bertempat di
Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember dengan Koordinat
lokasi 8°09'26.0"S 113°26'14.8"E. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh dosis dolomit, varietas terung dan interaksinya terhadap pertumbuhan
dan hasil terong di lahan rawa pasang surut. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama
yaitu dosis pupuk dolomit yang terdiri dari empat taraf perlakuan dan faktor kedua
yaitu varietas tanaman terong yang terdiri dari tiga taraf perlakuan. Perlakuan
tersebut diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 48 unit percobaan. Faktor
perlakuan dosis dolomit D0 (0 gr/polybag), D1 (9 gr/polybag), D2 (18
gr/polybag), D3 (27 gr/polybag) dan perlakuan varietas V1 (Yuvita F1), V2
(Mustang F1), dan V3 (Hitavi F1). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman,
jumlah daun tanaman, diameter batang, jumlah buah per tanaman, berat buah
pada taraf kepercayaan p = 0,05.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh dosis dolomit dan
interaksi antara dosis dolomit dan varietas tidak berpengaruh nyata pada semua
variabel. Namun pada pemberian dolomit mendapatkan kenaikan pH tanah rawa
pasang surut yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman terong, sehingga respon
pertumbuhan dan hasil tanaman terong memiliki hasil yang sama dan tidak jauh
berbeda. Sedangkan, pengaruh varietas tanaman terong berpengaruh nyata
terhadap variabel jumlah daun tanaman, diameter batang, berat buah per tanaman,
diameter buah, dan volume akar. Varietas V2 (Mustang F1) memiliki rata-rata
hasil tertinggi pada jumlah daun dan diameter batang. Sedangkan varietas V1
(Yuvita F1) memiliki hasil rata-rata tertinggi pada bobot buah, diameter buah dan
volume akar. | en_US |