Analisis Penggunaan Pupuk Kandang dan KCL pada Nilai Konduktivitas Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Cabai dengan Metode Resistivitas
Abstract
Cabai merupakan salah satu tanaman yang penting secara ekonomi.
Permintaan cabai selalu mengalami peningkatan di setiap tahunnya, namun hasil
produksinya masih rendah. Menurunnya produksi cabai disebabkan karena
lambatnya proses pertumbuhan tanaman cabai. Hal tersebut dapat disebabkan
kurangnya nutrisi di dalam struktur tanah yang dapat diketahui dari nilai
konduktivitas yang terdapat di dalam tanah. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya
untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman cabai sehingga produksinya meningkat.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan campuran pupuk
organik dan anorganik untuk pertumbuhan tanaman cabai serta memperbaiki
struktur tanah. Pupuk organik yang digunakan berupa pupuk kandang dari kotoran
sapi, sedangkan pupuk anorganik berupa pupuk KCL. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan berapa nilai optimal konduktivitas tanah, menganalisis
pertumbuhan tanaman cabai yang dihasilkan dari campuran kombinasi pupuk
kandang dan KCL serta menganalisis konduktivitas tanah terhadap tanaman cabai.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian
eksperimen. Pada penelitian ini terdapat 10 sampel yang dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis datanya
diolah menggunakan analisis statistik deskriptif dengan bantuan software Microsoft
Excel dan IBM SPSS Statistic 25. Hal pertama yang dilakukan adalah uji normalitas
data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, jika data berdistribusi normal maka
dilanjutkan uji homogenitas. Apabila kedua syarat tersebut terpenuhi, maka
dilanjutkan uji Varians One Way Anova. Namun, jika data tidak berdistribusi
normal ataupu homogen perlu dilakukan uji lanjut dengan uji Kruskal-Wallis untuk
mengetahui adanya perbedaan antar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Data hasil pengamatan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel yang
dinyatakan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kandang dan KCL tidak
berpengaruh terhadap nilai konduktivitas tanah dan pertumbuhan tanaman cabai
yang meliputi tinggi dan jumlah daun pada tanaman. Dari hasil eksperimen,
diketahui bahwa nilai konduktivitas tanah yang dihasilkan dari campuran pupuk
kandang dan KCL mengalami perubahan yang berbeda-beda, baik pada kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen. Perubahan tersebut memberikan arti bahwa
pupuk kandang dan KCL memberikan pengaruh terhadap nilai konduktivitas tanah.
Sedangkan pada pertumbuhan tanaman cabai, kelompok kontrol mengalami
pertumbuhan lebih cepat dibandingkan kelompok eksperimen. Namun pada
kelompok eksperimen sendiri, yang mengalami pertumbuhan terbaik pada tinggi
tanaman adalah sampel E2 (200gr pupuk kandang + 5gr KCL) sedangkan pada
jumlah daun terdapat pada sampel E7 (600gr pupuk kandang + 5gr KCL).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pupuk kandang dan KCL tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Campuran
pupuk kandang dan KCL dengan komposisi yang bervariasi mempengaruhi nilai
konduktivitas yang bervariasi. Nilai konduktivitas tanah yang optimal terdapat pada
sampel E1 (200gr pupuk kandang + 5gr KCL) karena memiliki nilai konduktivitas
dengan rata-rata tertinggi selama pengamatan. Semakin tinggi nilai konduktivitas
tanah yang dihasilkan maka semakin baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan
tanaman. Pada pertumbuhan tanaman cabai kelompok kontrol sampel K (tanpa
perlakuan) lebih berpengaruh terhadap cepatnya pertumbuhan tinggi tanaman dan
jumlah daun pada tanaman cabai dibandingkan kelompok eksperimen karena unsur
hara serta nutrisi yang terkandung pada pupuk belum terserap secara sempurna oleh
tanaman.