Show simple item record

dc.contributor.authorKHANSA, Lintang Alya
dc.date.accessioned2025-05-06T23:08:32Z
dc.date.available2025-05-06T23:08:32Z
dc.date.issued2028-07-26
dc.identifier.nim191510901019en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126204
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 7 Mei 2025en_US
dc.description.abstractDesa Bangsalsari merupakan desa pelopor di Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember yang memperoleh informasi terkait inovasi biosaka. Proses transfer inovasi biosaka kepada petani dibantu oleh penyuluh pertanian lapang setempat. Sasaran dari kegiatan penyuluhan dan praktek pembuatan biosaka di Desa Bangsalsari adalah anggota kelompok tani Krajan II. Biosaka merupakan ekstrak tanaman elisitor yang berfungsi merangsang pertumbuhan serta meningkatkan resistensi tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan biosaka cukup sederhana, yaitu air bersih dan 5 jenis tanaman yang sehat. Kegiatan penyuluhan dan praktek pembuatan biosaka merupakan langkah yang ditempuh pemerintah melalui dinas terkait serta bantuan penyuluh pertanian lapang untuk memberikan alternatif bagi petani dengan adanya kebijakan pembatasan pupuk bersubsidi. Namun, minat petani tehadap inovasi biosaka terlihat lemah karena hanya beberapa orang saja yang hadir dan mengikuti kegiatan penyuluhan serta praktek langsung yang difasilitasi oleh penyuluh pertanian lapang. Respon anggota kelompok tani Krajan II perlu diketahui karena berkaitan dengan minat dan keberlangsungan transfer inovasi biosaka. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti ingin mengkaji lebih lanjut terkait respon serta faktor-faktor yang mempengaruhi respon petani terhadap inovasi biosaka di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Mengetahui respon petani terhadap inovasi biosaka di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember, 2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respon petani terhadap inovasi biosaka di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. Penelitian ini disusun berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan penggunaan teori respon oleh Chaffe (1999) yang meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan behavioral. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Desa Bangsalsari merupakan desa pelopor di Kecamatan Bangsalsari yang menerima informasi terkait inovasi biosaka. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan skoring serta analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon petani terhadap inovasi biosaka di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember pada aspek kognitif dengan persentase 44% tergolong sedang, aspek afektif dengan persentase 46% tergolong sedang, dan aspek behavioral dengan persentase 41% tergolong rendah. Nilai keseluruhan respon diperoleh dari akumulasi skor pada aspek kognitif, afektif, dan behavioral lalu diubah menjadi persentase sehingga didapatkan hasil sebesar 46%. Persentase tersebut dapat digolongkan dalam kategori sedang. Faktor-faktor yang mempengaruhi respon petani terhadap inovasi biosaka di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember yaitu pendidikan, luas lahan garapan, keuntungan relatif, dan kerumitan. Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh secara nyata terhadap respon petani yaitu umur dan pengalaman berusahatani.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Sudarko, S.P., M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectRESPON PETANIen_US
dc.subjectINOVASIen_US
dc.subjectBIOSAKAen_US
dc.titleFaktor-faktor yang Mempengaruhi Respon Petani terhadap Inovasi Biosaka di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPenyuluhan Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Sudarko, S.P., M. Si.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record