Perbedaan kemampuan berpikir kritis menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan E-LKPD dengan Model Pembelajaran Discovery Learning (Studi Kasus pada Kelas XI SMA Negeri 1 Gending)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan E-LKPD dibandingkan Discovery Learning dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa di SMA Negeri 1 Gending. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam merangkum pembelajaran akibat kebiasaan pembelajaran daring, serta kurangnya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan kelas X-5 sebagai kelas eksperimen menggunakan model PBL berbantuan E-LKPD dan kelas X-4 sebagai kelas kontrol menggunakan model Discovery Learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar menggunakan PBL model berbantuan E-LKPD mempunyai rata-rata nilai post-test sebesar 85,78, lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar menggunakan model Discovery Learning yang mempunyai rata-rata nilai post-test sebesar 79,28. Hal ini menunjukkan bahwa model PBL lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Model PBL menuntut siswa untuk aktif mencari informasi dan memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa terbiasa berpikir kritis dan mencari solusi.