Show simple item record

dc.contributor.authorREVINADEWI, Maudy Adinda
dc.date.accessioned2025-04-29T02:25:44Z
dc.date.available2025-04-29T02:25:44Z
dc.date.issued2023-07-26
dc.identifier.nim192110101057en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126119
dc.descriptionValidasi_firli_28_April_25en_US
dc.description.abstractSetiap warga berhak memiliki hak dalam mendapatkan pelayanan kesehatan oleh fasilitas kesehatan, salah satunya pelayanan rumah sakit. Pelayanan rumah sakit terdapat pelayanan medis dan pelayanan non medis. Unit laundry dan CSSD (Central Sterile Supply Department) merupakan pelayanan non medis yang menangani pengelolaan linen. Pengelolaan linen perlu diperhatikan dalam mengurangi kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit. Prevalensi infeksi nosokomial sebesar 9,1 % di negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, infeksi daerah operasi di RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang sebesar 1,7% pada tahun 2021. Prevalensi tersebut melebihi Standar Pelayanan Minimal RSUD dr Haryoto yang menyatakan standar minimal infeksi daerah operasi (IDO) adalah 1,5%; tingkat BOR (Bed Occupation Rate) RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang, menurut Kemenkes tergolong kategori tinggi pada masa pandemi Covid-19, yaitu 92% (ruang isolasi) dan 100% (ruang intensif). Hasil survei pendahuluan terkait pengelolaan linen di RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang, menunjukkan bahwa petugas linen masih banyak yang tidak memakai APD (Alat Pelindungan Diri), tidak terdapat teguran/ sanksi bagi petugas yang melanggar, dan uji mikrobiologis linen mulai dilakukan pada tahun 2019 hingga saat ini. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengelolaan linen dan keberadaan Staphylococcus sp. pada linen di unit laundry dan CSSD di RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Instrumen pengumpulan data berupa lembar wawancara, lembar observasi, dan dokumentasi berupa foto. Penyajian data menggunakan tabel dan narasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif yang membahas terkait pengelolaan linen di RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur), literatur, dan pedoman dan peraturan terkait pengelolaan linen. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pengelolaan linen di unit laundry RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang pada proses pengangkutan linen dari ruangan, pemilahan, pencucian dan desinfeksi, pengeringan, dan pengemasan linen tergolong kategori cukup. Proses penyetrikaan dan pelipatan linen tergolong kategori baik. Perendaman dan desinfeksi, penyimpanan, dan distribusi tergolong kategori kurang. Pada proses linen bersih menjadi linen steril dilakukan beberapa proses sterilisasi di unit CSSD meliputi penerimaan, pelipatan, pengemasan, sterilisasi linen, kontrol indikator, penyimpanan linen, dan distribusi linen steril. Beberapa proses tersebut tergolong kategori baik. Faktor penunjang pengelolaan linen yang meliputi personal hygiene petugas tergolong cukup, ketersediaan dan penyediaan APD tergolong baik, serta prasarana dan sarana penunjang tergolong kategori baik. Kualitas fisik pada 7 sampel linen tergolong baik, meliputi bebas bau, lembut, tidak ada noda, dan kuat/ tidak mudah rapuh. Kualitas bakteriologis pada 7 sampel linen tergolong baik yaitu tidak melebihi 20 CFU per 100 cm² (< 1 CFU per 100 cm²) dan melakukan pemeriksaan linen bersih dan steril setiap 6 bulan sekali oleh pihak RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengelolaan linen di RSUD dr Haryoto pada setiap prosesnya banyak tergolong kategori cukup dan hanya beberapa tergolong kategori kurang. Oleh karena itu, semakin baik proses pengelolaan linen maka semakin baik kualitas fisik linen dan kualitas bakteriologisnya (Staphylococcus sp.) sehingga mampu mencegah terjadinya infeksi nosokomial pada petugas, pasien, serta pengunjung rumah sakit. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu bagi pihak instansi penambahan sarana dan prasarana serta perbaikan di unit laundry, memberikan teguran/ sanksi bagi petugas yang melanggar Standar Operasional Prosedur (tidak menggunakan Alat Pelindungan Diri dan tidak melakukan setiap proses pengelolaan linen sesuai dengan SOP), diadakan pencatatan linen diterima dan keluar laundry oleh petugas, pemeriksaan kesehatan dilakukan secara rutin agar petugas berkerja dalam kondisi yang baik, proses perendaman dan desinfeksi linen menggunakan bleach perlu dilakukan, penyediaan sarana dan prasarana penunjang, seperti penyediaan ruang perbaikan linen dan penyimpanan troli. Adapun saran bagi peneliti lain adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kualitas pencahayaan, kelembaban, suhu udara di ruang laundry dan Unit CSSD, dan angka bakteriologis sebelum dan sesudah dilakukan proses pengelolaan linen untuk mengetahui angka kuman/ bakteriologis tertentu. Saran tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mutu pengelolaan linen RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang.en_US
dc.description.sponsorshipIbu Ellyke, S.KM., M.KLen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectRumah Sakiten_US
dc.subjectLinenen_US
dc.subjectCentral Sterile Supply Departmenten_US
dc.titlePengelolaan Linen dan Keberadaan Staphylococcus sp. di Unit Laundry dan Unit Central Sterile Supply Department (Studi Kasus di RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Ellyke, S.KM., M.KLen_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_28_April_25en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2025_04_tanggal 29en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record