Analisis Curahan Tenaga Kerja pada Usahatani Tembakau Na Oogst di Desa Andongsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember
Abstract
Kegiatan usahatani Tembakau Na Oogst membutuhkan tenaga kerja baik pria dan wanita untuk membantu kegiatan usahatani. Kebutuhan tenaga kerja usahatani tembakau yang cukup banyak tidak dibarengi dengan adanya regenerasi tenaga kerja oleh generasi muda karena lebih memilih bekerja pada sektor lain yang menyebabkan penyerapan curahan waktu tenaga kerja menjadi lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) curahan tenaga kerja buruh tani pada kegiatan usahatani Tembakau Na Oogst, (2) upah yang yang diterima tenaga kerja usahatani Tembakau Na Oogst dan (3) kontribusi pendapatan tenaga kerja buruh tani pada usahatani Tembakau Na Oogst terhadap pendapatan rumah tangga di Desa Andongsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive method) yakni di Desa Andongsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik. Pengambilan sampel ditentukan berdasarkan pendapat Gay dan Diehl (1992) dimana penelitian yang bersifat deskriptif sampel yang digunakan sebanyak 10% dari populasi yakni 30 sampel dari 227 populasi. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Alat analisis data untuk rumusan masalah pertama dengan menggunakan perhitungan hari orang kerja (HOK), rumusan masalah kedua dengan mendeskripsikan upah total tenaga kerja dan pada rumusan masalah ketiga menggunakan perhitungan kontribusi pendapatan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata curahan tenaga kerja sebesar 51,84 HOK/Musim tanam/Ha. Kegiatan pemanenan menghasilkan curahan tenaga kerja terbesar yaitu 13 HOK/musim tanam/ Ha. Upah yang diterima tenaga kerja pria dan wanita sama, namun status tenaga kerja yang mempengaruhi besaran upah yang diterima tenaga kerja yaitu pada tenaga kerja tetap upah yang di terima sebesar Rp 50.000/hari sedangkan pada tenaga kerja tidak tetap sebesar Rp 60.000/hari. Upah terbesar dikeluarkan untuk kegiatan pemanenan sebesar Rp 1.030.000/Ha dan rata-rata upah yang diterima tenaga kerja Tembakau Na Oogst sebesar Rp 3.678.165/Ha. Kontribusi pendapatan tenaga kerja sebesar 47,3% yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Kontribusi tersebut dikategorikan tinggi terhadap pendapatan keluarga tenaga kerja Tembakau Na Oogst di Desa Andongsari.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4352]