Semiotika Dalam Novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari Dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Pembelajaran Sastra Di SMA
Abstract
Karya sastra merupakan salah satu bentuk sastra yang menggunakan
bahasa sebagai media utama dalam penyampaikan makna. Untuk menyampaikan
makna atau pesan tersebut, membutuhkan tanda yang secara konfensional dapat
dipahami sebagai satu maksud atau makna yang sama. Bentuk makna tersebut
dijelaskan menggunakan kajian Semiotika. Kajian ini diteliti menggunakan teori
yang dipaparkan oleh Charles Sanders Peirce merupakan teori mutakhir dan
paling banyak dipakai dalam berbagai bidang yang tidak lepas dari gagasan yang
bersifat menyeluruh (mengaitkan unsur tanda secara logis), serta deskripsi
struktural dari semua sistem penandaan. Menurut Peirce, tanda selalu
berhubungan sehingga disebut trikotomi atau triadik, meliputi Ground, Object,
dan Interpretan. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan dari penelitian ini, yaitu;
mendeskripsikan wujud, makna, fungsi simbol dalam novel Catatan Juang karya
Fiersa Besari serta pemanfaatan hasil penelitian Semiotika dalam novel Catatan
Juang karya Fiersa Besari sebagai alternatif pembelajaran sastra di kelas XII
SMA
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Semiotika Charles Sanders Peirce.
Dalam data penelitian ini berupa kutipan fenomena dalam bentuk kata-kata,
kalimat dalam novel Catatan Juang karya Fiersa Besari yang diidentifikasi untuk
menemukan makna simbol yang terdapat dalam novel. Sumber datanya adalah
naskah novel Catatan Juang karya Fiersa Besari dan Silabus SMA kurikulum
2013 revisi 2018. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi,
sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif analisis.
Berdasarkan hasil pembahasan Semiotika dalam novel Catatan Juang karya
Fiersa Besari mendapatkan tiga temuan. Pertama, kata, kalimat, dialog hingga
narasi mengenai wujud, makna, dan fungsi simbol yang digunakan oleh para
penulis. Kedua, pada fungsi simbol ditemukan fenomena sosial yang terjadi di
daerah Bandung yang cenderung mempertahankan kelestarian alam sekitar.
Ketiga, novel Catatan Juang karya Fiersa Besari sebagian besar memuat sisi
positif salah satunya yaitu berdasarkan tampilannya novel ini dirancang sebagai
buku novel fiksi self-improvement yang mana dikisahkan seorang tokoh yang
berpendidikan tinggi tidak pantang menyerah untuk menggapai impiannya yang
diharapkan sejak dahulu, serta didukung oleh isi cerita memuat motivasi yang
ditulis oleh Juang Astrajingga pemilik buku catatan bahwa masa depan tidak
diramalkan, tapi diciptakan. Penelitian ini dimanfaatkan sebagai alternatif
pembelajaran sastra di kelas XII SMA pada materi pembelajaran yang disesuaikan
dengan kompetensi dasar 3.9 pada kurikulum 2013 revisi 2018 yaitu menganalisis
isi dan kebahasaan novel yang terdiri dari ungkapan, majas, dan peribahasa.
Semiotika sastra dalam novel Catatan Juang karya Fiersa Besari peneliti
menyimpulkan bahwa setiap simbol memiliki makna tersirat yang ditulis oleh
pengarang.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Pertama dalam konteks pendidikan formal dan lingkup akademi, hasil penelitian
novel Catatan Juang karya Fiersa Besari dapat menjadi rekomendasi penelitian
selanjutnya dengan melakukan eksperimen dikelas. Peneliti dan guru dapat
menggunakan rancangan pembelajaran yang telah disusun. Penilaian aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik menjadi acuan untuk memahami pemahaman
peserta didik terhadap materi pembelajaran. Selanjutnya, dalam pendekatan
Semiotika sastra terhadap novel Catatan Juang karya Fiersa Besari dapat
dikembangkan untuk menemukan makna tersirat yang terdapat dalam novel.
Kedua, bagi pembaca melalui penelitian ini dapat dijadikan sebagai refleksi
pemahaman terhadap simbol-simbol berupa kata, kalimat, dialog hingga narasi
yang memiliki makna tersirat ditulis oleh pengarang menggunakan unsur
kebahasaan yang mudah dipahami oleh pembacanya.