Analisis Risiko Produksi Peternakan Ayam Ras Petelur pada PT. Telur Intan Farm di Kecamatan Balung Kabupaten Jember
Abstract
Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah sentra produksi telur ayam
ras di Provinsi Jawa Timur. Hasil produksi telur ayam ras di Kabupaten Jember
tersebar di beberapa daerah salah satunya adalah di Kecamatan Balung. Kecamatan
Balung merupakan salah satu sentra produksi telur ayam ras terbesar di Kabupaten
Jember yang memiliki beberapa peternakan ayam ras petelur, salah satunya adalah
PT. Telur Intan Farm. PT. Telur Intan Farm telah berdiri selama 23 tahun dengan
jumlah populasi mencapai ± 128.000 ekor dengan jumlah produksi telur mencapai
± 4 ton setiap harinya. Kegiatan budidaya ayam ras petelur di PT. Telur Intan Farm
seringkali dihadapkan pada ketidakpastian yang dapat menimbulkan suatu risiko,
salah satunya adalah risiko produksi. Risiko produksi yang terjadi pada PT. Telur
Intan Farm disebabkan oleh ketidakpastian cuaca dan intensitas serangan penyakit.
Hal ini menyebabkan terjadinya tingkat mortalitas yang tinggi dan menimbulkan
kerugian. Oleh karena itu, diperlukan penelitian terkait analisis risiko produksi
usaha peternakan ayam ras petelur pada PT. Telur Intan Farm.
Penelitian ini secara keseluruhan bertujuan (1) mengetahui sumber-sumber
risiko yang terjadi pada PT. Telur Intan Farm, (2) mengetahui tingkat risiko
produksi yang terjadi pada PT. Telur Intan Farm, (3) mengetahui tingkat
probabilitas dan dampak dari sumber-sumber risiko yang terjadi pada PT. Telur
Intan Farm, dan (4) mengetahui alternatif strategi dalam menghadapi risiko
produksi yang terjadi pada PT. Telur Intan Farm. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif dan analitik dengan menggunakan data primer dan
data sekunder. Metode pengambilan data untuk penentuan lokasi penelitian ini yaitu
dengan metode purposive method. Metode penentuan informan pada penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Metode analisis data pada penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif, koefisien variasi, metode nilai standar (z-score),
dan Value at Risk (VaR).
Hasil penelitian menunjukkan (1) sumber-sumber risiko produksi yang terjadi
pada PT. Telur Intan Farm adalah cuaca dan penyakit. Kedua sumber risiko
produksi tersebut mempengaruhi jumlah kematian ayam di PT. Telur Intan Farm.
(2) Tingkat risiko produksi yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan
koefisien variasi (CV) pada PT. Telur Intan Farm adalah 0,44. Nilai koefisien
variasi < 0,5 menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam ras petelur PT. Telur
Intan Farm memiliki tingkat risiko yang rendah dan mengalami keuntungan pada
setiap periode di masa yang akan datang. (3) Sumber risiko kondisi cuaca memiliki
tingkat probabilitas sebesar 50,00%, sedangkan sumber risiko penyakit memiliki
tingkat probabilitas sebesar adalah 48,80%. Sumber risiko kondisi cuaca dan
penyakit memiliki pengaruh yang besar terhadap tingginya kematian ayam pada
PT. Telur Intan Farm. Dampak dari sumber risiko cuaca terhadap pendapatan yang
diterima oleh PT. Telur Intan Farm adalah sebesar Rp17.209.693, sedangkan
dampak dari sumber risiko penyakit adalah sebesar Rp14.091.830.
Hasil penelitian rumusan masalah (4) Alternatif strategi penanganan risiko
produksi yang dapat dilakukan oleh PT. Telur Intan Farm untuk meminimalisir
terjadinya kematian ayam dan kerugian perusahaan adalah strategi preventif dan
strategi mitigasi. Strategi preventif dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi
kandang (disinfektan), pemberian antibiotik pada ayam yang tidak sakit,
mengontrol kandang pada malam hari dengan titer darah untuk diagnose penyakit,
memperhatikan kualitas air minum sesuai standar kebutuhan, memberikan
multivitamin dan elektrolit, serta melakukan vaksinasi. Strategi mitigasi dapat
dilakukan dengan pengadaan tirai pada dinding kandang, alat thermometer untuk
mengetahui suhu udara, penggunaan kipas angin untuk menjaga sirkulasi udara,
penyemprotan disinfektan dengan alat sanchin, perawatan terpisah terhadap ayam
yang memiliki kesehatan rendah, penanganan terhadap ayam ras petelur yang
terjangkit penyakit cekrek, snot, dan CRD dengan menggunakan antibiotik,
pengontrolan terhadap kesehatan ayam secara rutin, serta penanganan gas amonia
dengan cara membersihkan kotoran ayam pada kandang hingga kering.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4342]