Show simple item record

dc.contributor.authorAJI, Sofi Karina
dc.date.accessioned2025-03-06T22:45:57Z
dc.date.available2025-03-06T22:45:57Z
dc.date.issued2024-07-23
dc.identifier.nim202210101147en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125648
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 7 Maret 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractDaun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) merupakan tanaman obat dengan banyak khasiat yang digunakan sebagai pengobatan tradisional maupun modern oleh masyarakat indonesia. Rebusan daun jati belanda ini dapat dipercaya oleh masyarakat dapat dimanfaatkan sebagai obat menurunkan berat badan, selain itu, biji pada tanaman jati belanda bisa dimanfaatkan sebagai menghentikan diare. Tanaman jati belanda memiliki kandungan senyawa kimia flavonoid, tanin, dan alkaloid dimana mempunyai sifat antioksidan dan antimikroba yang sering dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional. Senyawa flavonoid merupakan senyawa utama yang ada pada tanaman daun jati belanda dengan senyawa identitasnya yaitu tilirosida. Tilirosida merupakan senyawa marker dari daun jati belanda. Senyawa marker adalah senyawa yang terdapat alami didalam suatu tanaman yang digunakan untuk identifikasi dan standarisasi. Senyawa tilirosida sendiri terbagi dalam tiga bagian yaitu flavonoid, fenil propanoid, dan gula. Metode ekstraksi menentukan kadar tilirosida dalam ekstrak, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar tilirosida dalam ekstrak daun jati belanda. Simplisia daun jati belanda diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70% dan metode perebusan dengan pelarut air. Ekstraksi dengan metode maserasi digunakan variasi waktu 24 jam, 48 jam, dan 72 jam serta variasi perbandingan simplisia : pelarut 1:5; 1:10; dan 1:15. Sedangkan pada ekstraksi perebusan digunakan variasi waktu 10 menit, 20 menit, dan 30 menit serta variasi perbandingan simplisia:pelarut 1:30; 1:40; dan 1:50. Pada penelitian kali ini masing-masing sampel dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Ekstrak cair hasil maserasi dipekatkan menggunakan rotary evaporator yang akan didapatkan ekstrak kental dan ekstrak cair hasil perebusan dipekatkan menggunakn freeze dryer yang akan didapatkan ekstrak kering.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Dr. apt.Nuri, S.Si., M.Si.; apt. DPA: Dewi Dianasari, S.Farm., M.Farm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectTilirosideen_US
dc.subjectJati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk)en_US
dc.titlePengaruh Metode Ekstraksi Maserasi dan Perebusan Terhadap Kadar Tilirosida Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFarmasien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. apt.Nuri, S.Si., M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2apt.Dewi Dianasari, S.Farm., M.Farm.en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record