Show simple item record

dc.contributor.authorTJANDRAWATI, Caroline
dc.date.accessioned2025-03-05T07:14:35Z
dc.date.available2025-03-05T07:14:35Z
dc.date.issued2024-06-26
dc.identifier.nim201610101147en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125627
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 5 Maret 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKaries adalah kerusakan jaringan gigi yang disebabkan oleh aktivitas bakteri yang menghasilkan asam. Apabila tidak segera dilakukan perawatan akan merusak bagian gigi seperti dentin, pulpa, dan saluran akar. Staphylococcus aureus (S. aureus) merupakan bakteri yang mendominasi sebanyak 20% pada pulpa vital dan akar gigi yang mengalami karies. Bakteri S. aureus yang berada di pulpa dapat masuk ke sistem peredaran darah, meracuni platelet dan menyebabkan pembentukan mikrotrombi yang berakibat pada penyumbatan pembuluh darah. Oleh karena itu, pulpa yang terinfeksi harus dilakukan perawatan saluran akar (PSA). Salah satu tahapan PSA adalah preparasi biomekanis diiringi tindakan irigasi. Bahan irigasi yang digunakan pada perawatan saluran akar NaOCl 2,5% dan EDTA 17%. NaOCl 2,5% dan EDTA 17% apabila berpenetrasi ke jaringan periapikal dan tidak ternetralisir pada saat akuades steril diirigasikan akan menyebabkan reaksi inflamasi. Alternatif bahan irigasi alami diperlukan untuk memperbaiki kekurangan NaOCl 2,5% dan EDTA 17%, yaitu buah okra hijau (Abelmoschus esculentus). Salah satu sifat yang harus dimiliki bahan irigasi adalah kemampuan antibakteri. Buah okra hijau mengandung senyawa antibakteri, yaitu alkaloid (6,88%), flavonoid (5,01%), saponin (4,02%), tanin (3,81%), dan terpenoid (2,95%). Konsentrasi bahan irigasi diharapkan minimal agar tidak mengiritasi jaringan sekitarnya sehingga perlu dilakukan uji konsentrasi bunuh minimal (KBM) dari ekstrak buah okra hijau (EBOH) terutama terhadap koloni bakteri S. aureus saluran akar gigi. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Sampel pada penelitian ini berjumlah enam, yaitu EBOH konsentrasi 6,25%, 12,5%, dan 25%, NaOCl 2,5% dan EDTA 17% sebagai kontrol positif, serta akuades sebagai kontrol negatif. Uji konsentrasi hambat minimal (KHM) dan uji KBM dilakukan pada semua sampel penelitian. Uji KHM dilakukan dengan metode dilusi cair. Suspensi uji KHM digunakan untuk uji KBM dengan metode spread plate. Penentuan KBM dilihat dengan cara menghitung koloni yang tumbuh pada Petri dish berisi media Mueller-Hinton agar (MHA) yang sudah ditanami suspensi bakteri S. aureus sebanyak 0,1ml. Hasil rata-rata penghitungan koloni uji KBM pada penelitian ini menunjukkan bahwa EBOH konsentrasi 6,25%, 12,5%, dan 25% beruturut-turut, yaitu 35, 11, dan 0 koloni. Akuades memiliki 177 koloni, sedangkan NaOCl 2,5% dan EDTA 17% tidak menunjukkan adanya pertumbuhan koloni bakteri S. aureus. Data berdistribusi normal dan tidak homogen, dianalisis menggunakan uji Kruskalwallis lalu dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (α< 0,05) pada semua sampel penelitian kecuali pada sampel EBOH 25% dengan NaOCl 2,5%, EBOH 25% dengan EDTA 17%, serta NaOCl 2,5% dengan EDTA 17%. Kesimpulan penelitian ini adalah KBM EBOH terhadap bakteri S. aureus adalah pada konsentrasi 25% karena tidak menunjukkan adanya pertumbuhan koloni bakteri S. aureus sama seperti NaOCl 2,5% dan EDTA 17%. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa EBOH konsentrasi 25% memiliki efektifitas yang sama dengan NaOCl 2,5% dan EDTA 17% dalam membunuh koloni S. aureus.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: drg. Raditya Nugroho, Sp.KG. DPA: drg. Dwi Warna Aju Fatmawati, M.Kes.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigi Universitas Jemberen_US
dc.subjectEkstrak Buah Okra Hijauen_US
dc.subjectKonsentrasi Bunuh Minimalen_US
dc.subjectBakteri Saluran Akar Gigi Staphylococcusen_US
dc.titleKonsentrasi Bunuh Minimal Ekstrak Buah Okra Hijau (Abelmoschus Esculentus) Terhadap Bakteri Saluran Akar Gigi Staphylococcus Aureusen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Raditya Nugroho, Sp.KGen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Sri Lestari, M.Kesen_US
dc.identifier.validatorRudy Ken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record