Optimasi Produksi Cokelat Menggunakan Metode Goal Programming
Abstract
UMKM Afa Cokelat adalah usaha kecil dan menengah yang memproduksi
cokelat dengan berbagai varian rasa, yang dibedakan berdasarkan kemasannya.
Produk unik yang ditawarkan meliputi cokelat krispi (dikenal sebagai chocris)
dengan berbagai rasa serta cokelat batangan. Sebagai produsen, UMKM Afa
Cokelat berfokus pada peningkatan penjualan dengan cara mengoptimalkan
produksi setiap varian, mengurangi biaya produksi, mengelola ketersediaan bahan
baku, dan memaksimalkan keuntungan. Masalah ini dapat diatasi dengan metode
goal programming, yang memodelkan masalah optimasi dengan berbagai tujuan
yang dinyatakan sebagai kendala (goal constraints) dan variabel deviasi atau
penyimpangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan jumlah produksi
tiap varian cokelat, biaya produksi, ketersediaan bahan baku, dan keuntungan
melalui penerapan metode goal programming pada UMKM Afa Cokelat.
Penelitian ini dimulai dengan observasi di UMKM Afa Cokelat dan
pengumpulan data dari pekerja di sana. Data yang diperoleh kemudian dimodelkan
menggunakan metode goal programming untuk mendapatkan hasil optimasi.
Metode goal programming melibatkan penentuan variabel keputusan, kendala
sasaran (goal constraint), dan fungsi tujuan. Penyelesaian masalah optimasi dengan
metode goal programming dilakukan dengan bantuan software Lingo. Hasil
perhitungan optimasi menggunakan software Lingo menunjukkan bahwa produksi
masing-masing produk cokelat telah mencapai tingkat optimal. UMKM Afa
Cokelat memproduksi cokelat bar original sebanyak 10 resep, cokelat edamame
sebanyak 14 resep, cokelat kacang sebanyak 15 resep, cokelat kopi sebanyak 15
resep, chocris original sebanyak 16 resep, dan chocris for slim sebanyak 15 resep.
Biaya produksi dapat diminimalkan sebesar Rp 10.380.000/bulan, sedangkan pada
kondisi sebelumnya biaya produksi sebesar Rp 11.500.000/bulan. Ketersediaan
bahan baku yang dibutuhkan dalam satu bulan dapat diminimalkan dari 90
resep/bulan menjadi 85 resep/bulan. Keuntungan produksi yang diperoleh telah
optimal, yaitu sebesar Rp 4.267.000/bulan.